Categories: Daerah

Kasus Rempang Batam Riau, Johnson Silitonga Menilai Kurangnya Komunikasi

Jakarta, infobanua.co.id – Ramai nya gejolak yang sedang dialami Masayrakat Pulau Rempang Batam, terkait pembebasan Hak tanah untuk kepentingan Pemerintah dan Masayrakat Batam, Mantan Ketua (carataker) DPD KNPI Provinsi Riau masa bakti 2012 – 2014, Johnson Silitonga angkat bicara, Dirinya menduga bahwa polemik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau antara masyarakat dengan pemerintah itu hanya soal kurang komunikasi, bisa saja informasi yang tersampaikan kepada masyarakat itu cenderung tidak eksplisit sehingga dapat menimbulkan salah persepsi di berbagai kalangan masyarakatnya.

“Dalam menyikapi persoalan kurangnya komunikasi yang efektif itu sebaiknya pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan dengan komunikasi yang lebih terorganisir bukan komunikasi yang implisit.apalagi pendekatan represif yang tidak terukur dapat menimbulkan resistensi di masyarakat dan dalam efektifitas proses komunikasi itu sendiri,” kata Johnson Silitonga kepada Wartawan infobanua.co.id melalui pesan singkat WA nya, Kamis (13/09/23).

Dalam konteks kebijakan publik, investasi merupakan instrumen pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat dan pendapatan daerahnya. Variabel utama yang paling diperlukan dan menjadi perhatian investor adalah iklim dari wilayah tujuan investasinya, yakni: kondis sosial politik yang kondusif dan kepastian hukum.

Oleh karena itu, mantan Ketua, bidang kebijakan pubilk DPP KNPI ini juga mengingatkan agar aparatur pemerintah baik di pusat maupun daerah harus senantiasa profesional dan bijak dalam komunikasi publik baik terhadap kepentingan masyarakat nya maupun kepentingan investor agar iklim sosial politik yang kondusif dimaksud dapat selalu terjaga.

Menurut Johnson, Stigma kekerasan (anarkisme) dalam setiap penyelesaian polemik seperti pada kasus pulau Rempang merupakan potret dari berbagai kasus serupa di tanah air dan fenomena seperti ini harus mulai dirubah karena masih banyak bentuk metode kerja yang bijak dan efektif apabila itu dilakukan oleh orang atau tim yang tepat dan memiliki integritas.

“Momentum era digitalisasi saat ini ada baik nya juga buat pemerintah pusat maupun daerah untuk merevitalisasi dan memodernisasi pengelolaan sistem manajemen investasi. Memodernisasi sistem administrasi maupun sistem proteksinya agar secara periodik mempermudah kinerja dalam monitoring. Sehingga pemerintah kedepannya tidak selalu reaktif dalam merespon harus antisipatif”. jelas Johnson. (Wahyu)

infobanua

Recent Posts

Pelajar dari SMAN 5 Banjarmasin Tampil Memukau di Final Inspiration Day Telkomsel Jaga Cita, Ini Dia Pemenangnya

Banjarmasin, 23 Desember 2024 – Setelah melalui beberapa tahap seleksi, akhirnya final Inspiration Day  Telkomsel…

3 jam ago

Pitching Day FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Menggali Inovasi Sosial Berbasis Riset

Jakarta – Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar acara "Expose Produk Inovasi Unggulan FST…

4 jam ago

Kolaborasi Strategis VRITIMES dan Vritta.id untuk Mendukung Industri Media Indonesia

Jakarta, 23-Des-2024 – VRITIMES, platform distribusi siaran pers terpercaya di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan…

5 jam ago

BrainBoost Money Magnet: Audio Inovatif untuk Mengubah Pola Pikir dan Menarik Rezeki

Jakarta, 19 Desember 2024 – Mengubah pola pikir dan kebiasaan terhadap uang sering kali menjadi…

6 jam ago

Apparel yang Nyaman untuk Olahraga: Pilihan Terbaik dari Bodypack

Olahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, dan kenyamanan saat berolahraga sangat mempengaruhi performa…

6 jam ago

VRITIMES dan Inisumedang.com Jalin Kerja Sama Strategis untuk Tingkatkan Konten Digital Lokal

Jakarta, 01 Januari 2025 – VRITIMES, platform media berbasis digital yang terus berkembang, secara resmi…

6 jam ago