BANJARBARU – Sempat dilaksanakan selama 14 hari pada Juli 2023, kini Hujan Buatan bakal kembali dilakukan di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel). Dijadwalkan Hujan Buatan dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada tanggal 23, 24 dan 28 September 2023.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, saat menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Karhutla dan Kekeringan di Kalsel, Kamis (21/9/2023).
Rencana pelaksanaan Hujan Buatan itu ujar Suharyanto menyesuaikan dengan potensi awan di langit Kalsel, berdasarkan prediksi BMKG. “Kalau awan tidak potensial Hujan Buatan jadi sia-sia dilaksanakan, maka dari itu kegiatan ini sangat memerlukan prediksi dari BMKG,” katanya.
Selain itu BNPB juga berencana mengirimkan dua unit perahu udara, untuk mendukung kegiatan penanggulangan Karhutla di Kalsel. Dikatakan Suharyanto, Perahu Udara tersebut mampu digunakan pada medan lahan rawa yang sulit dijangkau oleh Satgas Darat.
Selain itu juga untuk meringankan tugas Satgas Udara, yang bertugas menggunakan Helikopter Water Bombing. “Dua unit kapal udara ke Kalsel akan kami turunkan, agar Karhutla bisa ditangani secara maksimal,” jelasnya.
Selain membahas soal Teknologi Hujan Buatan (TMC), dan bantuan Perahu Udara pada kesempatan itu Suharyanto juga berencana menambah dua unit Helikopter Water Boombing untuk Kalsel. Armada untuk memadamkan Karhutla di daerah sulit terjangkau itu dijadwalkan tiba di Kalsel pekan ini.
“Penambahan Heli mungkin nanti kami alokasikan dari Pulau Jawa, untuk segera digeser ke Kalsel,” ujarnya.
Meski demikian Suharyanto tetap meminta kepada personel Satgas Darat Karhutla, untuk tetap lebih giat bekerja. Sebab menurutnya saat ini penanganan Karhutla di Wilayah Kalsel, menjadi atensi di Pemerintah Pusat.
Keputusan BNPB menambah jumlah Helikopter Water Boombing untuk menangani Karhutla, berbanding lurus dengan laporan yang disampaikan oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Menurut Gubernur akrab disapa Paman Birin itu, saat ini jumlah Helikopter Water Boombing masih belum mampu menangani Karhutla di Kalsel secara keseluruhan.
“Yang ada sekarang hanya empat unit Helikopter Water Boombing, jumlahnya belum maksimal karena permintaan lebih banyak dari kapasitas,” ucapnya. Rel/bp
Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency paling populer di dunia, dan semakin banyak orang di Indonesia…
Para penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, memberikan…
Banjarmasin, infobanua.co.id – Pentingnya kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman pengelola media dan jurnalis tentang hak…
Dalam era digital yang semakin maju, aset kripto telah menjadi salah satu instrumen investasi yang…
BANJARMASIN – Perusahaan Platform Digital Google berkomitmen kembali melanjutkan kerja sama bisnis dengan sejumlah perusahaan…
Pabrik Trafo Bambang Djaja adalah pemimpin dalam industri trafo di Indonesia, dikenal karena kualitas produk…