Sampit, infobanua.co.id – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur, Halikinnor menyampaikan secara tegas jika berdasarkan data penyerapan Anggaran per 30 september 2023, tercatat dari sisi pendapatan daerah telah terealisasi sebesar 70,54 persen atau sebesar Rp.1.443.225.104.462 dari pagu sebesar Rp.2.045.969.591.562. Sedangkan dari sisi belanja daerah dengan total pagu APBD sebesar Rp. 2.106.649.154.400 telah terealisasi sebesar Rp. 1.324.952.500.349 atau sebesar 62,89 persen.
“Apabila kita sandingkan realisasi pendapatan dan belanja ini terlihat perbedaan yang tidak terlalu jauh, artinya masih ada keseimbangan arus kas daerah,” tegasnya, Jumat (13-10-2023).
Untuk itu menurutnya posisi arus kas daerah ini sama dengan periode bulan yang lalu per 31 agustus 2023, dimana Pemerintah Kabupaten Kotim juga masih mampu mengendalikan antara pendapatan dan belanja. Disamping itu dirinya juga bersyukur dalam pelaksanaan TEPRA se Kalimantan Tengah pada periode 31 agustus 2023 yang lalu, penyerapan anggaran APBD Kabupaten Kotawaringin Timur tahun anggaran 2023 masih berada di peringkat II se Kalimantan Tengah.
Selain itu ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat pada tanggal 2 Oktober 2023 telah menerbitkan keputusan Menteri Keuangan Nomor 350 tahun 2023 tentang rincian alokasi insentif fiskal kinerja tahun berjalan untuk kelompok kategori peningkatan kesejahteraan masyarakat pada tahun anggaran 2023 menurut Provinsi/Kabupaten/Kotawaringin.
Dimana berdasarkan KMK tersebut ada 4 kategori insentif fiskal kinerja yang diberikan yaitu kategori kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem,kategori kinerja penurunan stunting,kategori kinerja penggunaan produk dalam negeri dan kategori kinerja percepatan belanja daerah.
Dari keempat kategori tersebut, Kabupaten Kotawaringin Timur mendapatkan insentif kinerja dari 2 kategori yaitu kategori kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem sebesar Rp. 6.142.772.000 dan kategori kinerja percepatan belanja daerah sebesar Rp. 5.851.499.000.
“Tentunya saya memberikan apresiasi kepada semua perangkat daerah yang sudah bekerja dengan baik dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem dan percepatan belanja daerah ini,”katanya.
Sedangkan insentif kinerja dari 2 kategori lainnya yaitu kategori kinerja penurunan stunting dan penggunaan produk dalam negeri, menurutnya Kotim belum mendapatkannya sehingga ini tentunya akan menjadi tugas semua stake holder khususnya perangkat daerah terkait untuk bersinergi dan mengevaluasinya.
Zainal.
Dumai, infobanua.co.id - Kejaksaan Negeri Dumai merilis laporan capaian kinerja sepanjang tahun 2024. Di bawah…
Palangka Raya, infobanua.co.id - Menghadapi arus puncak libur Nataru 2024, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat…
Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan layanan pembiayaan yang cepat, mudah, dan fleksibel…
Baper Store, brand yang dikenal dengan barang-barang outdoor preloved berkualitas original, baru-baru ini mengadakan grand…
Indorack, perusahaan terkemuka di industri rack server dan aksesorinya, resmi menunjuk Timothy Marbun sebagai Brand…
Jakarta, 23 Desember 2024 – Lintasarta yang bertransformasi menjadi AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison…