HUT Malinau, Luncurkan Buku Biografi Bupati Malinau

MALINAU – Malam ke-19 di Irau Malinau ke-10, dalam rangkaian HUT Malinau ke-24 menjadi hari yang istimewa bagi Bupati Malinau, Wempi W Mawa dan keluarga.
Menjadi spesial berkat, peluncuran buku perdana yang berkisah mendalam dan mengulas lebih detil mengenai sosok masa kecil seorang Wempi, Masa muda dan sepak terjangnya di organisasi kepemudaan hingga bergelar Bupati Malinau ke-4 saat ini.
Launching buku berjudul, Wempi W Mawa – Pemikiran dan Perjuangan, yang dinarasikan dan bertutur melalui sudut pandang orang ketiga tersebut resmi diluncurkan Kamis (25/10/2023) malam, bertepatan malam penganugerahan Irau Malinau ke-10.
Untuk buku pertama diberikan kepada sang Ibu, Halina Daring sekaligus narasumber utama yang banyak menceritakan masa kecil putra ketiganya.
Wempi mengakui, Ibundanya paling paham dengan sifat dan karakteristiknya sejak kecil sampai saat ini. Diantaranya, sebagai anak laki-laki yang paling doyan berdebat, termasuk kepada almarhum ayahnya, Pdt. W Mawa Ukab.
Intisari bab awal buku lahir dari penilaian dan penuturan keluarga, kerabat, orang-orang terdekat, kolega dan rekan sejawatnya jauh sebelum dirinya bergelar sebagai kepala daerah.
“Ini buku, menceritakan orang-orang yang ada di sekitar saya. Di sana Ibu, menceritakan kehidupan saya masa kecil. Saudara-saudara saya menceritakan bagaimana hubungan saya dan mereka pada masa lalu,” ujarnya mengulas sekilas bab awal isi buku.
Mengulas kehidupan masa kecilnya, Wempi dalam buku tersebut digambarkan Ny Halina Daring sebagai pribadi yang tidak mudah diyakinkan dan kerap berselisih pendapat mengenai fakta dan kebenaran.
Ruang-ruang dialog kerap mewarnai kediaman keluarga kecil Wempi kala itu.
Tumbuh sebagai sosok Rasionalis, Wempi selalu terlibat adu argumentasi konsep kebenaran dan keyakinan dengan ayahnya pada masa lalu.
Mulai dari waktu luang, di ladang waktu istirahat hingga di meja makan.
“Saya adalah satu diantara keluarga yang sering berdebat dengan almarhum ayahanda saya. Jika ada sesuatu yang tidak bisa saya terima secara rasional, saya selalu berargumentasi dengan segala sesuatu berbekal keyakinan yang saya miliki,” katanya. tri