Medan, infobanua.co.id – Kasus dugaan pemalsuan tanda tangan dan penggunaan dokumen pribadi secara ilegal (Pasal 263 Ayat (1) KUHP tentang pemalsuan dokumen dan Pasal 65 – Pasal 70 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi), yang dilaporkan Arman Zebua (korban) dengan nomor laporan : LP/B/532/V/2023/SPKT/Polda Sumatera Utara tertanggal 04 Mei 2023, akan segera digelar oleh Polda Sumut.
“Setelah kita berkoordinasi dengan Kanit III Subdit IV-Renakta kemarin (1/11) diruang kerjanya, menjelaskan bahwa paca dilaksanakannya mediasi 10 hari lalu dan tidak menemui kata sepakat, selanjutnya pihaknya telah berkoordinasi dengan Kasubdit IV, dan ada beberapa hal lagi yang perlu dipastikan pihak penyidik terkait kasus tersebut. Untuk rencana gelar perkara diupayakan dalam bulan ini, akan diberitahukan melalui SP2HP kepada pelapor atau melalui penasehatnya” demikian disampaikan Kompol Yusril Irwanto, SE.,SH., MH. (Kanit III Subdit IV-Renakta), kepada Penasehat Hukum korban, kemarin (01/11).
Koordinasi dengan Kanit III dilakukan Three One Gulo, S.H., M.H., C.Md., dan Seven Zebua, S.H., M.H., sebagai upaya-upaya hukum berdasarkan kepentingan hukum kliennya, hingga kliennya mendapatkan keadilan dan kepastian hukum atas laporannya tersebut.
“Terkait dugaan tindak pidana yang dilaporkan klien kami ini, mengharapkan proses penanganannya oleh penyidik Polda Sumut sesuai konsep PRESISI yang secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, serta berkeadilan dengan hasil optimal. Kasus ini sudah berjalan 6 bulan, belum ada peningkatan ketingkat penyidikan ” ujarnya kepada wartawan (2/11) sore.
Kembali dikatakan Three One, bahwa berdasarkan analisanya dari bukti otentik yang ada dan telah juga diserahkan kepada penyidik sebagai bukti permulaan, sesungguhnya telah memenuhi unsur tindak pidana dan telah dapat ditemukan siapa pelakunya melalui gelar perkara.
Diwaktu bersamaan, ditambahkan Seven Zebua, S.H., M.H., (rekan), “terhadap dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Terlapor yang telah dilaporkan dan sedang berproses di Polda Sumut tersebut, AZ (klien kami) sangat dirugikan kepentingan hukumnya dan menimbulkan kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan atas penggunaan data-data pribadi miliknya secara melawan hukum”, imbuhnya.
“Penggunaan data pribadi klien kami tersebut juga diduga merugikan keuangan negara atas pekerjaan proyek yang telah dilaksanakan dan telah dicairkan penggunaan anggarannya. Oleh karena itu, diharapkan kepada penyidik Polda Sumut untuk benar-benar mengungkapkan kebenaran dalam kasus ini,” tutupnya. (Aza)
Memasuki tahun ajaran baru, memilih tas sekolah yang tepat menjadi salah satu persiapan penting. Tas…
Sejak awal tahun ini, Hisense Laser Cinema PX3-PRO sebagai perwakilan industri layar laser, telah berulang…
Jakarta, 27 Desember 2024 – VRITIMES, platform distribusi siaran pers terkemuka di Asia Tenggara, dengan…
infobanua.co.id - Sebanyak 174 personel Polda Sumut dari jajaran Polres terlibat berbagai pelanggaran sepanjang tahun…
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga tahun 2024, diperkirakan sebanyak 25,5 juta UMKM di…
Kabar Bahagia untuk Para Gamers dan Penggemar Crypto! Kumpulkan $GAME Token dan tukarkan dengan Crypto…