Malinau, infobanua.co.id – Dalam sebuah pertemuan yang penuh semangat, Bupati Malinau, Wempi W Mawa SE MH, bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malinau dan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM), telah merencanakan pengembangan ekowisata di wilayah KM. 8 dengan tujuan memajukan sektor pariwisata dan konservasi.
Acara ini berlangsung pada hari Rabu, 1 November 2023, di Ruang Rapat Laga Feratu, Lantai 3 Kantor Bupati Malinau. Dalam pertemuan tersebut, para pihak memaparkan dan mendiskusikan berbagai potensi ekowisata yang bisa digarap, terutama di wilayah Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau.
Bupati Malinau Wempi W Mawa SE MH dalam sambutannya, menyampaikan komitmen kuat terhadap pengembangan ekowisata di wilayah tersebut. Beliau mengatakan, “Ini sangat menarik dan juga selaras dengan rencana kita untuk mengembangkan pariwisata dan ini salah satu wujud komitmen Malinau sebagai kabupaten konservasi.” Bupati Wempi menjelaskan bahwa kawasan hutan ini telah menjadi fokus utama dalam studi rencana yang melibatkan kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malinau dan UGM.
Bupati Wempi menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memajukan sektor pariwisata dengan dasar konservasi yang kuat, dengan harapan akan memberikan dampak positif berlipat ganda bagi masyarakat dan komunitas setempat di kawasan tersebut. Beliau menambahkan, “Studi dari hasil kajian ini perlu diketahui secara luas. Karena pada dasarnya, niat baik kita harus didukung semangat yang sama.”
Sebagai langkah awal, tim konsultan ekowisata dari UGM telah mengunjungi lokasi untuk mengidentifikasi potensi ekowisata yang dapat dikembangkan tanpa melanggar peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.
Hasil akhir dari masterplan ekowisata di KM 8 Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, menguraikan 61 inisiatif program yang akan diwujudkan dalam kawasan seluas 259,27 hektar.
Mulai dari rencana pematangan lahan dan legalitas pemanfaatan yang mulai direncanakan tahun 2023 ini.
Inisiatif ini mencakup rencana renovasi rumah adat yang sudah ada untuk dijadikan museum alam, persiapan lahan, penanaman koleksi flora, hingga pengembangan jalur motor trail.
Bupati Wempi menggambarkan visi jangka panjang, “Yang paling utama, kawasan ini akan menjadi miniatur Malinau karena kita memiliki TNKM yang dikenal sebagai paru-paru dunia. Sehingga tujuan jangka panjangnya adalah sedapat mungkin bermanfaat terhadap perekonomian daerah dan masyarakat kita.”
Pengembangan kawasan ini akan memanfaatkan tiga skema pembiayaan berbasis investasi, yaitu pembiayaan dari pemerintah (APBD dan APBN), kerjasama dengan badan usaha, dan kontribusi CSR lingkungan.
Adv/IB
Dalam era digital yang semakin maju, aset kripto telah menjadi salah satu instrumen investasi yang…
BANJARMASIN – Perusahaan Platform Digital Google berkomitmen kembali melanjutkan kerja sama bisnis dengan sejumlah perusahaan…
Pabrik Trafo Bambang Djaja adalah pemimpin dalam industri trafo di Indonesia, dikenal karena kualitas produk…
Dimulai sebagai creative education platform, yang berevolusi menjadi sebuah ekosistem pembelajaran bagi individu, organisasi, instansi…
Merencanakan liburan singkat atau weekend getaway adalah salah satu cara terbaik untuk melepaskan diri dari…
Karawang, infobanua.co.id - Semenjak ada pergantian Kepala Dinas PRKP kini aturan semakin di perketat tidak…