Malinau, infobanua.co.id – Di tengah naiknya harga beras yang membuat banyak konsumen resah, berita baik datang bagi sektor sayuran dan bahan bumbu dapur di Malinau, Kalimantan Utara. Harga-harga di sektor ini masih relatif stabil. Namun, Disperindag Malinau tidak lengah dan mengantisipasi potensi lonjakan harga pada beberapa komoditas, seperti cabe rawit, bawang merah, dan bawang putih, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
Menurut data dari Disperindag Malinau, harga cabe rawit telah stagnan sejak Juli-Agustus 2023, bertahan di angka Rp90.000 per kilogram. Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih menunjukkan penurunan, dengan bawang merah dijual seharga Rp35.000 per kilogram dan bawang putih diharga Rp38.000.
Andi, seorang pedagang di Pasar Induk Malinau, membenarkan bahwa stok komoditas seperti cabe rawit, bawang merah, dan bawang putih masih tersedia dalam jumlah yang mencukupi.
Hal ini telah menjaga harga tetap stabil hingga saat ini. Namun, para pedagang seperti Andi juga tidak menutup mata terhadap proyeksi kenaikan harga yang mungkin terjadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
“Stoknya masih banyak. Lombok kita jual Rp10 ribu per ons atau Rp90 ribu sekilo. Bawang Merah, Rp38 ribu dan Bawang Putih Rp35 ribu,” ujar Andi, Pedagang di Pasar Induk Malinau, Selasa (7/11/2023).
Kabid Perdagangan Disperindagkop Malinau, Yeni Erlena, menjelaskan bahwa pergerakan harga komoditas sangat bergantung pada stok dan pasokan lokal, terutama bagi komoditas seperti cabe rawit yang kerap mengalami kenaikan harga menjelang perayaan besar.
Namun, warga Malinau saat ini mulai menyuarakan kekhawatiran mereka terkait respons dan kesiapan dari Disperindag.
Mereka menyoroti perlunya transparansi yang lebih baik, waktu respons yang lebih cepat, pengawasan ketat atas pasokan, dan perlindungan konsumen yang lebih efektif.
Salah satu warga Malinau, Yusuf, mengungkapkan, “Kami ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Disperindag. Transparansi menjadi hal yang sangat penting. Mereka harus memberitahu masyarakat mengenai tindakan konkret yang diambil untuk melindungi kami, jika nantinya terjadi lonjakan harga yang tidak wajar.”
“Kami juga bingung, untuk bisa mengetahui harga komoditas terkini di pasar yang ada di Malinau, tidak ada publikasi dari Disperindag Malinau. Jangankan sistem informasi, di media sosial saja mereka tidak aktif, sedangkan sekarang sudah eranya teknologi.”Tambahnya.
Seiring dengan harapan warga Malinau akan transparansi yang lebih baik dan kesiapan yang lebih proaktif dari Disperindag Malinau, diharapkan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk memitigasi potensi kenaikan harga komoditas yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi di wilayah ini menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
Adv/IB
Dumai, infobanua.co.id - Kejaksaan Negeri Dumai merilis laporan capaian kinerja sepanjang tahun 2024. Di bawah…
Palangka Raya, infobanua.co.id - Menghadapi arus puncak libur Nataru 2024, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat…
AI agents adalah salah satu inovasi terbaru di bidang kecerdasan buatan yang semakin diminati. Teknologi…
Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan layanan pembiayaan yang cepat, mudah, dan fleksibel…
Baper Store, brand yang dikenal dengan barang-barang outdoor preloved berkualitas original, baru-baru ini mengadakan grand…
Indorack, perusahaan terkemuka di industri rack server dan aksesorinya, resmi menunjuk Timothy Marbun sebagai Brand…