infobanua.co.id
Beranda Kotawaringin Timur Membasmi Nyamuk DBD, Tidak Cukup Melakukan Fogging

Membasmi Nyamuk DBD, Tidak Cukup Melakukan Fogging

Bupati Kotim, Halikinnor saat mengunjung pasein DBD di RSUD dr.Murjani Sampit (nal/brt).

Sampit, infobanua.co.id – Penyakit Demam berdarah yang sekarang banyak menyerang anak sekolah dari SD hingga SMP ini sudah banyak ditemui di Kabupaten Kotawaringin Timur, buktinya hampir disemua Pukesmas yang berada di kecamatan Baamang dan kecamatan Ketapang pasein DBD ada disana.

Bukan itu saja di Rumah Sakit dr.Murjani Sampit dan RS Pratama Samuda juga dipenuhi oleh anak anak, tercatat dari Dinas Kesehatan Sampit ada sekitar 440 orang yang terkena DBD. Menurut Kadis Kesehatan Sampit, Umar Kaderi mengakui yang paling banyak pasein DBD di antaranya Kecamatan Baamang dan Ketapang.

Ditambahkan Umar, untuk memberantas nyamauk demam berdarah tidak harus melakukan penyemprotan fogging saja, akan tetapi untuk membasmi nyamuk tersebut perlu dilakukan 3 M, membersihkan setiap tempat yang berpotensi bersarangnya nyamuk demam berdarah, membersihkan saluran air dan lainnya.

“Penyemprotan fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja, akan tetapi kalau sarang genangan air tidak dibersihkan teluk nyamuk akan kembali menetas.”Jelas Kadis Kesehatan, Umar Kaderi kepada infobanua Sampit, Jum,at (17-11-2023).

Sementara Bupati Kotim, Halikinnor setelah mendengarkan banyak pasein demam berdarah yang ada di RSUD dr Murjani Sampit, langsung memerintahkan Kadis Kesehatan Sampit, Umar Kaderi untuk mmendampinginya melihat seberapa banyak pada saat ini pasein yang terbaring disana.

“Saya sudah menghimbau kepada seluruh SOPD, untuk melakukan gontong royong membersihkan semua parit dan lain agar bebas dari nyamuk demam berdarah.”Tegasnya kepada awak media ketika usai melakukan kunjungan di RSUD dr.Murjani Sampit.

Sedangkan dari sumber RSUD dr.Murjani Sampit sendiri mengatakan, kalau pasein yang kena DBD dalam satu hari satu malam berkisar antara 20 orang sampai 25 orang yang masuk di RSUD dr.Murjani Sampit belum lagi yang menginap di Pukesmas dan kalau melihat angka seperti ini sudah sangat mengkuatir.

“Luar biasa mas pasein yang masuk di RSUD dr.Murjani Sampit dan ini belum lagi yang berada disetiap Pukesmas,” katanya.

Zainal.

Bagikan:

Iklan