Instruksikan Pasang Foto Distatus Masing-masing,Bupati dan Dirut RSUD Sayang Cianjur, Diduga Intervensi dan Politisasi Pegawai RSUD
infobanua.co.id, CIANJUR – Bupati Cianjur dan Dirut RSUD diduga lakukan politisasi dan intervensi terhadap para pegawai RSUD Sayang Cianjur pada Pilkada yang akan datang.
Dugaan adanya politisasi dan intervensi dikalangan pegawai RSUD Sayang Cianjur tersebut mencuat setelah adanya instruksi atau perintah kepada seluruh pegawai RSUD Sayang untuk memasang dan mengupload foto Bupati Cianjur dan pasangannya (Bakal Calon wakil bupati), yang akan maju pada Pilkada Cianjur mendatang di status aplikasi Whatsapp dan Media sosial masing-masing.
Soal adanya instruksi atau perintah terkait hal itu juga dibenarkan oleh salah seorang pegawai RSUD Sayang Cianjur.
” Iya benar,ada Intruksi untuk memasang di status dan medsos masing-masing, ” kata salah seorang pegawai RSUD Sayang Cianjur,yang tidak ingin namanya disebut, pada Infobanua.co.id,Senin (18/03/2024).
Terkait dugaan adanya politisasi dan intervensi yang dilakukan Bupati dan Dirut RSUD Sayang Cianjur ini,juga mendapatkan tanggapan dari Jaringan intelektual Muda Kabupaten Cianjur, yang menyesalkan adanya indikasi Dirut dan pegawai RSUD berpolitik atau terlibat politik, sebelum masuk tahapan pemilihan kepala daerah “PILKADA”.
” Kami mendapatkan temuan di lapangan dan juga aduan, bahwasanya ada indikasi intervensi kepada para pegawai RSUD Sayang Cianjur, semuanya harus meng uplod di status dan media sosial yang mereka punya,” Kata Alief Irfan perwakilan Jaringan intelektual Muda Cianjur,Senin (18/03/2024).
Alief mengungkapkan terkait gambar atau foto yang diinstruksikan untuk di upload di status baik di aplikasi.whatsapp dan medsos tersebut diketahui bergambar H. Ibang dan Bupati cianjur Herman Suherman, sedangkan masuk tahapan pilkada masih cukup lama.
” Kami sebagai agent of social control tentunya akan menyikapi adanya hal tersebut, dan kami juga mengindikasi akan adanya penggunaan perangkat dan Fasilitas negara pada Pilkada nanti. Sekarang saja sudah terbukti para pegawai dan dirut di inidkasi telah di intervensi untuk memasang status oleh Bupati,” ungkapnya.
“Sedangkan H. Herman Suherman sekarang masih menjabat sebagai bupati cianjur, seharusnya beliau memaksimalkan progam kerjanya, yang masih banyak belum terrealisasi,” tambahnya.
Alief menuturkan Bupati harusnya saat ini tetap berfokus dalam menyelesaikan program kerja yang masih banyak.belum terselesaikan, bukan malah sibuk dengan hal seperti ini apalagi sampai melakukan intervensi dan politisasi ke semua kalangan untuk Pilkada nanti, yang tahapannya masih cukup lama.
” Seandainya dugaan atau indikasi intervensi ini tidak benar.Kami harapkan bupati memberikan teguran, atas kejadian seperti itu, jangan diam saja dan tidak bisa berbuat apa apa, jangan sampaii memberikan asumsi liar kepada masyarakat,” tandasnya.
Hsb(Ab)