Categories: Daerah

Angka Kemiskinan di Pessel Masih Tinggi, Pemkab Sebut Trentnya Kian Menurun Pertahunnya

Pesisir Selatan, infobanua.co.id – Presentase angka penduduk miskin di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) masih cenderung tinggi. Namun, bila dilihat sejak 10 tahun terakhir angka tersebut trennya kian menurun.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Bapeda Pessel, Hadi Susilo, dimana sejak 10 tahun terakhir penduduk miskin didaerah itu berkisar di angka 8-7 persen. Itu disebabkan dari berbagai faktor, sehingga Pessel tertinggi nomor dua se-Sumatera Barat.

“Jumlah penduduk yang tinggi, dan lapangan pekerjaan yang bertumpu pada pertanian dan perikanan menjadi salah satu pendorongnya, karena sektor ini dipengaruhi iklim dan cuaca,” ujar Hadi.

Sementara secara berlahan sektor pariwisata, perdagangan, sektor barang dan jasa mulai menggeliat.

“Sehingga diharapkan angka kemiskinan kita akan terus turun,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Pesisir Selatan, Wendi menyebutkan dalam catatan 10 tahun terakhir, data penduduk miskin di Pesisir Selatan angkanya fluktuatif.

Setelah dirinci, 10 tahun sejak tahun 2013 hingga 2023, persentase penduduk miskin tersebut adalah 8,64% (2013), 8,46% (2014), 7,92% (2016), 7,79% (2017), selanjutnya, 7,59% (2018), 7,88% (2019), 7,61% (2020), 7,92% (2022), dan 7,34% (2023).

Menurut Wendi, angka kemiskinan Pessel mulai bangkit sejak 2011 (9,75%).

“Bisa satu digit, sebelumnya, bahkan tahun 2000, persentase penduduk miskin Pessel itu 18,41%,” katanya di Painan, Rabu (27/03).

Butuh waktu 10 tahun untuk menurukan dari dua angka menjadi satu angka. 16,76% (2001), 13,14 (2002), 13,40% (2003), dan terus membaik, 12,44 (2004) turun sedikit pada tahun 2005 menjadi 12,43%.

“Sempat naik tahun 2006 (14,76%), tahun berikutnya turun 13,21%, dan tahun 2008 menjadi 11,36%,” urainya.

Bahkan penurunan terus terjadi, 10,56 (2009), 10,22 (2010), dan akhirnya pecah satu digit menjadi 9,75 pada tahun 2011 silam.

“Dari waktu ke waktu jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pesisir Selatan terus menurun,” tukuknya.

Hal ini salah satu juga didorong oleh program dan kegiatan daerah yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Kondisi mutakhir capaian indikator makro pembangunan tiga tahun 2021 hingga 2023 menunjuk trend positif.

Seperti Indek IPM Pessel 72,24 tahun 2023, tahun sebelumnya berturut-turut 70,84 (2022) dan 70,03 (2021). Data makro lainya usia harapan hidup 73,27 tahun, tahun sebelumnya, 71,25 tahun. Rata-rata lama sekolah dari 8,43 menjadi 8,58 tahun.

infobanua

Recent Posts

Pelni Siapkan Armada Tambahan untuk Arus Nataru 2024-2025 di Pelabuhan Nunukan

Nunukan, infobanua.co.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Pelni Cabang Nunukan…

1 jam ago

Seni Pertunjukan Minangkabau: Warisan yang Tak Lekang oleh Waktu

Oleh: Andika Putra Wardana Seni pertunjukan tradisional sering kali terpinggirkan di tengah derasnya arus globalisasi.…

1 jam ago

Pj Wali Kota Tegal Buka Musda XIV KNPI Kota Tegal

Tegal, infobanua.co.id - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M., membuka Musyawarah…

2 jam ago

Masjid Roudhotul Jannah Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Tangerang, Infobanua.co.id – Pengurus DKM Masjid Roudhotul Jannah Taman Cipulir Estate Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan,…

3 jam ago

Kerjasama Strategis VRITIMES dan Nusantara.co Tingkatkan Distribusi Siaran Pers di Indonesia

Jakarta, 22 Desember 2024 – VRITIMES, sebuah platform distribusi siaran pers yang berfokus pada wilayah…

4 jam ago

WSBP Terima Penghargaan Best Corporate Secretary Awards 2024

WSBP kembali menunjukkan kinerja luar biasa dengan menerima penghargaan Indonesia Best Corporate Secretary Awards 2024…

6 jam ago