Banjarbaru, infobanua.co.id– Menanggapi polemik perizinan yang sedang berlangsung, Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, bersama dengan jajaran BPR2D, Dinas Perhubungan, DPMPTSP, dan Satpol PP, melakukan inspeksi lapangan ke Aeris Hotel Banjarbaru pada Selasa (4/6/2024). Kunjungan ini bertujuan memastikan kelanjutan proses perizinan dan mendukung investasi yang sesuai aturan.
Dialog Konstruktif dengan manajemen hotel Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera, mengungkapkan bahwa Aeris Hotel masih dalam tahap soft opening, dengan penggunaan kamar yang sementara ini diperuntukkan bagi rekanan pihak hotel. “Perizinan masih dalam proses dengan pihak terkait, dan kami mendorong SKPD untuk membantu mempercepat prosesnya,” jelas Rizky.
Rizky menegaskan bahwa izin harus segera dilengkapi dan Komisi II akan terus memantau progresnya. “Kami akan mengecek kembali bulan depan untuk memastikan apakah izin sudah selesai atau belum. Jika belum, kami akan terus berkomunikasi,” tegasnya.
Dukungan untuk produk UMKM lokal dalam upaya pemberdayaan UMKM, Rizky juga mendorong Aeris Hotel untuk menyediakan ruang bagi produk-produk lokal Banjarbaru sebagai media promosi. “Kami memberikan masukan agar produk-produk UMKM dapat disediakan di hotel ini,” tambahnya.
Dukungan untuk investasi dan kepatuhan pada aturan Anggota Komisi II, Samsuri, menambahkan bahwa kunjungan ini bertujuan mendapatkan informasi komprehensif dari berbagai pihak terkait keberadaan Aeris Hotel. “Kami mendukung keberadaan investor yang dapat menyumbang PAD, asalkan semua aturan dipenuhi,” ujarnya.
Respons positif dari pihak hotel Owner Aeris Hotel, Aristo, menyatakan terima kasih atas perhatian DPRD dan menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan semua perizinan. “Kami berkomitmen untuk mengurus segala bentuk perizinan dan mengikuti aturan yang ada,” jelas Aristo. Ia juga mengungkapkan bahwa semua perizinan diharapkan selesai pada saat grand opening di bulan Agustus.
Potensi pajak dari Aeris Hotel Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, Akhmad Kemas Rudi Indrajaya, menjelaskan bahwa Aeris Hotel akan dikenakan lima jenis pajak: PBB, restoran, reklame, parkir, dan hiburan. “Ada lima sektor pajak yang akan dikenakan kepada Aeris Hotel,” jelas Kemas.
Inspeksi dan dialog ini menunjukkan keseriusan DPRD Banjarbaru dalam menindaklanjuti isu perizinan dan mendukung investasi yang mematuhi aturan. Keberadaan Aeris Hotel diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal, terutama melalui pajak dan pemberdayaan UMKM. Masyarakat Banjarbaru kini menunggu penyelesaian proses perizinan dan kontribusi nyata dari investasi ini.
Yus/IB