Strategis dan Penting, Peran Sumatera dalam Keamanan Nasional
DUMAI, infobanua.co.id – Wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Riau memiliki peran krusial dalam konteks geopolitik dan geostrategis Indonesia. Riau-Dumai, khususnya, berbatasan langsung dengan Selat Malaka, jalur pelayaran internasional yang sangat sibuk. Selain itu, wilayah ini juga kaya akan sumber daya alam seperti minyak, gas bumi, dan perkebunan yang signifikan bagi perekonomian nasional. Potensi ini menjadikan Sumatera sebagai kawasan strategis yang memerlukan perhatian serius terhadap berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
Ancaman yang dihadapi wilayah Sumatera bisa bersifat militer maupun non-militer. Ancaman militer termasuk kemungkinan invasi asing, serangan udara, dan ancaman maritim. Sementara itu, ancaman non-militer meliputi terorisme, separatisme, kriminalitas lintas negara seperti penyelundupan dan perdagangan manusia, serta bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan kebakaran hutan. Kompleksitas ancaman ini memerlukan strategi pertahanan yang komprehensif dan terkoordinasi.
Untuk menghadapi berbagai potensi ancaman tersebut, diperlukan rencana tata ruang pertahanan yang mencakup penempatan alutsista, distribusi personel militer, serta infrastruktur pendukung yang memadai. Rencana ini harus mampu menjawab tantangan keamanan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal dan efisien, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah.
Dalam penataan wilayah pertahanan, berbagai instansi memiliki peran dan tanggung jawab yang spesifik. Panglima Komando Gabungan bertanggung jawab atas koordinasi dan penentuan strategi operasional TNI. Gubernur berperan dalam integrasi kebijakan pertahanan dengan pembangunan daerah. Panglima Kodam memimpin operasi militer di wilayahnya dan berkoordinasi dengan instansi lain untuk pembinaan teritorial. Kapolda bertanggung jawab atas penegakan hukum dan keamanan dalam negeri serta koordinasi operasional dengan TNI. Sinergi antara instansi-instansi ini sangat krusial untuk efektivitas penataan wilayah pertahanan.
Rencana tata ruang pertahanan bertujuan meningkatkan kesiapan dan kemampuan pertahanan wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Riau dalam menghadapi berbagai ancaman. Rencana ini diharapkan dapat menciptakan keamanan dan stabilitas yang mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, rencana ini juga bertujuan untuk membangun koordinasi yang efektif antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah, sehingga respons terhadap ancaman dapat dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi.
Perwira Siswa (Pasis) Distrik Militer Regional (Dikreg) LII (52) Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) TA.2024, Kolonel (Kaf) Tri Handoko mengunjungi Makodim 0320/Dumai di Jalan Sultan Syarif Kasim. Kunjungan Kolonel Tri Handoko disambut hangat oleh Dandim 0320/Dumai, Letkol (Inf) Antony Tri Wibowo di ruang Yudha Kodim 0320/Dumai, Rabu (3 /07/2024).
Dalam kunjungannya, Kolonel Tri Handoko memberikan penjelasan mengenai penyelenggaraan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pasis Dikreg LII Sesko TNI TA 2024, dengan tujuan mendapatkan naskah penyelenggaraan KKDN agar berjalan dengan tertib dan lancar. Tema KKDN adalah “Penataan Wilayah Pertahanan Aspek Militer dalam Menghadapi Potensi Ancaman”.
Dasar hukum KKDN Pasis Dikreg LII Sesko TNI TA 2024 mencakup Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/25.a/I/2024, Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/71.a/I/2024, dan Surat Perintah Komandan Sesko TNI Nomor Sprin/261/II/2024. Dengan panduan ini, diharapkan penyusunan rencana tata ruang pertahanan dapat berjalan sistematis, terarah, dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Walikota Dumai H Paisal, SKM., MARS., yang diwakili oleh Asisten 1 M Syafi’i, serta jajaran perwira Kodim 0320/Dumai. Letkol Antony Tri Wibowo memaparkan profil Kodim 0320/Dumai kepada Kolonel Tri Handoko, yang didampingi jajaran perwira (para Pasi dan Danramil) Kodim 0320/Dumai.
IB