infobanua.co.id
Beranda BANJAR Distan Gelar Ekspose Kajian Potensi LP2B di Kabupaten Banjar 2024

Distan Gelar Ekspose Kajian Potensi LP2B di Kabupaten Banjar 2024

Dinas Pertanian Kabupaten Banjar (Distan) melalui Bidang Prasarana Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan telah melaksanakan ekspose kajian potensi Lahan Pertanian

Martapura, infobanua.co.id – Dinas Pertanian Kabupaten Banjar (Distan) melalui Bidang Prasarana Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan telah melaksanakan ekspose kajian potensi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Banjar Tahun 2024, di Aula Distan, Senin (15/7/2024).

Kehadiran ekspose ini merupakan langkah penting dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian di Kabupaten Banjar. Dengan mengkaji potensi LP2B, pemerintah daerah dapat merancang strategi yang lebih komprehensif untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian di wilayah ini. Hasil kajian ini akan menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan dan program pembangunan pertanian di masa depan.

Sebagai salah satu kabupaten dengan potensi pertanian yang besar, Kabupaten Banjar harus mampu mengelola sumber daya lahan secara bijak. Ekspose ini diharapkan dapat menjadi titik awal dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan di masa depan.

Distan Kabupaten Banjar berkomitmen untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Diharapkan dengan upaya bersama, potensi LP2B di Kabupaten Banjar dapat dioptimalkan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani.

Kadis Pertanian Kabupaten Banjar Warsita menyampaikan kegiatan ini merupakan kerja sama antara Dinas Pertanian dengan Fakultas Pertanian ULM, ini langkah strategis dalam upaya kita untuk mengkaji lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Banjar.

“Untuk mendukung itu semua, lahan pertanian merupakan sangat vital bagi ketahan pangan dan perekonomian daerah. Namun alih fungsi lahan ada dampak positif dan negatifnya, masukan dari stakeholder sangat diperlukan bagaimana pembangunan pertanian itu bisa seiring dengan pembangunan lain,” ujar Warsita.

Turut hadir kegiatan ini sejumlah SKPD Provinsi dan Kabupaten yang terkait, Kabid dan Kasi lingkup Distan.

Fad/IB

Bagikan:

Iklan