Hadirkan Ahli Gizi Masyarakat Tan Shot Yen Bentuk Keseriusan Pemkab HST Tekan Angka Stunting
Barabai, infobanua.co.id – Untuk semakin menekan kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) melalui Dinas Kesehatan (DinKes) Hulu Sungai Tengah gelar seminar tentang Peran Lintas Terkait dalam Upaya Penurunan Stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) yang menghadirkan narasumber Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum Ahli Gizi Masyarakat bertempat di Pendopo Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Rabu(17/07/2024)
Kepala Dinas Kesehatan HST, Desfi Delfiana Fahmi dalam laporannya menjelaskan tujuan umum dari Seminar tentang Peran Lintas Sektor dalam Upaya Penurunan Stunting dan AKI-AKB adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas Intervensi Gizi Spesifik pada balita stunting serta menurunkan AKI-AKB.
Selanjutnya, Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah Mansyah Sabri yang membuka kegiatan ini mengatakan tingginya angka kematian ibu dan bayi mencerminkan kualitas layanan kesehatan yang masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, upaya penurunan stunting dan AKI-AKB memerlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai sektor.
Menurut data di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tahun 2023 tercatat Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 14,27 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 143 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tahun 2023 sebesar 13%. Angka-angka tersebut perlu segera kita kurangi bersama, baik pemerintah Kabupaten, Kecamatan maupun pemerintah Desa, Individu, Komunitas, maupun pihak swasta harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting dan AKI-AKB.
Pada hari ini kita mengadakan seminar dengan tentang peran lintas sektor dalam upaya penurunan stunting dan AKI-AKB. Saya harapkan keseriusan dan komitmen dari seluruh pihak yang berhadir di sini untuk bersama-sama, Berkolaborasi, Berinovasi dan menciptakan langkah-langkah konkret dalam mewujudkan penanggulangan dan penurunan stunting dan AKI-AKB,”ungkapnya
Mansyah Sabri Mengungkan, Perjuangan mencegah dan menurunkan stunting dan AKI-AKB ini seharusnya tidak sulit selama komunikasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak terjalin dengan baik. Tantangan tentu selalu ada, namun jadikan tantangan tersebut sebagai semangat dan dorongan kita semua dalam menjalankan komitmen bersama.
Melalui seminar ini kita dapat merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat diimplementasikan di lapangan. Saya juga mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif dalam diskusi dan berbagi pengalaman serta ide-ide inovatif. “Saya percaya, dengan semangat kebersamaan dan kerjasama lintas sektor, Kita dapat menurunkan angka stunting dan AKI-AKB di daerah kita ini,”harapnya
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dr. dr. tan shot yen, M.Hum yang akan berbagi ilmu dan pengalamannya terkait tema seminar kita ini. Terima kasih banyak dokter tan telah bersedia ke Hulu Sungai Tengah untuk berbagi di seminar ini dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas intervensi gizi spesifik pada balita stunting serta menurunkan AKI-AKB,”pungkasnya
Sementara itu, Dr. dr. Tan Shot Yen menyampaikan banyak kasus stunting muncul karena kurangnya pemahaman terhadap pentingnya perencanaan kehamilan dalam keluarga baru. Pasalnya banyak permasalahan yang dapat memicu timbulnya stunting justru diketahui saat kehamilan bahkan ada yang baru diketahui saat anak terindikasi stunting.
Peserta Seminar tentang Peran Lintas Sektor dalam Upaya Penurunan Stunting dan AKI-AKB adalah sebanyak 249 orang dari SKPD Terkait dan Puskesmas.
Dil/IB