Calon Bupati PPU Mudyat Noor Optimistis Sektor Pariwisata dan Pertanian Akan Maju Pesat di PPU
PENAJAM, Infobanua.co.id, — Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mendatangkan banyak keuntungan untuk Penajam Paser Utara (PPU). Mulai kemajuan dalam hal infrastruktur hingga perekonomian yang akan kian terangkat. Di samping posisi PPU sebagai kota penyangga juga akan diminati oleh investor.
Calon Bupati PPU Mudyat Noor mengatakan, adanya IKN membuat PPU akan mengalami peningkatan infrastruktur. Seperti pembenahan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Sehingga bisa memudahkan akses dan mobilitas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurutnya, kehadiran ibu kota baru akan membawa investasi besar-besaran, yang berpotensi menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan sejumlah sektor seperti konstruksi, real estate, dan jasa. Itu juga bisa mendorong perkembangan usaha kecil dan menengah di daerah tersebut.
Tak hanya itu, kata dia, pembangunan ibu kota baru akan membawa peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan di PPU. Itu akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat setempat, dengan akses yang lebih baik ke layanan-layanan dasar.
“Yang tak kalah menarik adalah IKN tentu bisa mendatangkan banyak wisatawan. Baik domestik maupun internasional. Tapi tetap, PPU mesti membenahi kembali destinasi-destinasi wisata. Sehingga lebih diminati untuk didatangi,” katanya.
Mantan anggota DPRD Kaltim itu menyebut, sejumlah lokasi wisata di PPU memiliki potensi untuk dikembangkan. Seperti Pantai Nipah-Nipah yang jadi andalan warga sekitar maupun warga yang data ke PPU.
Selain itu ada wisata Pulau Gusung. Di mana wisata itu menawarkan pantai yang indah dengan air laut yang biru jernih, sangat cocok untuk aktivitas air. “Terumbu karang di sekitar situ juga masih ada yang terjaga. Bisa untuk aktivitas snorkeling, berenang, atau mancing,” katanya.
Menurutnya, PPU juga punya wisata mangrove yang bagus. Sehingga keberadaannya bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. “Kalau ibu kota negara sudah benar-benar pindah ke IKN, warga di sana pasti akan melirik PPU untuk jadi destinasi wisata. Maka PPU harus kita persiapkan,” jelasnya.
Mudyat menilai, untuk mengembangkan itu semua, PPU memang masih memiliki sejumlah tantangan. Seperti infrastruktur jalan beberapa wilayah di kabupaten pecahan Paser itu masih kurang memadai. Terutama di daerah pedalaman. Transportasi umum juga masih terbatas. Sehingga mobilitas antar wilayah menjadi sulit.
Selain itu, pendidikan dan keterampilan di PPU masih perlu ditingkatkan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten serta mampu bersaing di era modern. Terutama dengan kedatangan ibu kota baru. “Kita bisa bikin program pelatihan dan keterampilan sesuai keperluan pasar. Seperti sektor pariwisata, jasa, dan industri,” ucapnya.
Mudyat menyebut, dengan PPU yang menjadi kota jasa dan pariwisata setelah adanya IKN, maka kabupaten ini tidak hanya bergantung dari sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan saja. “Kalau ini semua berjalan, akan meningkatkan daya tarik investasi. Jadi akan lebih mudah menarik investor. Baik dari dalam maupun luar negeri,” terangnya.
Dia meyakini keberadaan IKN sangat memberikan dampak positif kepada PPU maupun Kaltim. Sehingga pemindahan ibu kota baru itu mesti didukung. “Sebagai warga, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah menetapkan PPU sebagai kawasan IKN. Ini berkah. Jadi harus didukung,” ucapnya. (ib)