Suhu Politik di Kalimantan Utara Memanas: Tiga Kandidat Calon Gubernur Adu Visi Misi
Nunukan, infobanua.co.id – Suhu politik di Kalimantan Utara semakin memanas dengan hadirnya tiga kandidat calon gubernur yang saling berlomba menawarkan visi dan misi unik untuk memajukan daerah ini. Ketiga kandidat ini bukan hanya memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi juga menawarkan konsep pembangunan yang berbeda pula.
Yansen Tipa Padan, yang berpasangan dengan Suratno, membawa pengalaman panjang dalam birokrasi dan militer. Yansen, yang merupakan putra asli Kalimantan Utara, telah menjabat berbagai posisi penting, termasuk dua periode sebagai Bupati Malinau. Pasangannya, Suratno, adalah seorang perwira TNI, membuat mereka menjadi perpaduan antara birokrat dan militer.
Zainal Arifin Paliwang, mantan Wakapolda Kaltara yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Utara, kembali maju untuk melanjutkan pembangunan daerah ini. Ia berpasangan dengan Ingkong Ala, seorang pengusaha sukses dan Ketua DPD Partai Hanura Kalimantan Utara. Keduanya menawarkan kelanjutan pembangunan yang fokus pada peningkatan ekonomi dan infrastruktur daerah.
Sementara itu, Brigjen Andi Sulaiman, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kalimantan Utara, juga turut meramaikan kontestasi politik ini. Berpasangan dengan Prof. Dr. Adri Paton, Rektor Universitas Borneo, mereka berkomitmen untuk membangun Kalimantan Utara dengan konsep modern yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan dari wilayah perbatasan hingga perkotaan.
Dalam sebuah wawancara, Brigjen Andi Sulaiman menekankan pentingnya realisasi visi dan misi di lapangan, bukan sekadar di atas kertas. “Insya Allah, jika Allah memberikan taufik dan hidayah kepada warga Kalimantan Utara untuk memilih kami, visi dan misi tersebut akan kami realisasikan dengan sebaik-baiknya,” ujar Andi.
Saat ditanya mengenai program khusus untuk Kabupaten Nunukan, terutama wilayah perbatasan seperti Krayan dan Pulau Sebatik, Andi Sulaiman menjelaskan bahwa penanganan setiap wilayah harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi geografisnya. Ia juga menyoroti pentingnya infrastruktur, terutama jalan, yang saat ini belum tersentuh aspal di Krayan meski provinsi ini sudah berdiri selama 12 tahun.
Brigjen Andi juga berbicara tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan Malaysia, terutama dalam hal ekonomi dan penanganan tenaga kerja. “Kami akan memperkuat hubungan dengan Malaysia sebagai mitra yang baik, namun tetap menjaga kedaulatan dan martabat tenaga kerja kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Andi Sulaiman menyampaikan bahwa ia memiliki konsep khusus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Krayan, terutama dalam hubungan dengan Malaysia. Ia juga menekankan pentingnya nasionalisme dan kesadaran warga negara dalam menjaga kedaulatan Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan.
(Yuspal)