TANAH GROGOT, infobanua.co.id – Isu kekerasan terhadap anak yang enggan bersekolah menjadi sorotan di Tanah Grogot. Dalam upaya penyelesaian, mediasi berlangsung di ruang kerja Kantor Lurah Tanah Grogot, Senin (02/09/2024), dihadiri berbagai pihak penting, termasuk perwakilan Dinas PPKBPPPA, Dinas Sosial Kabupaten Paser, Camat Tanah Grogot, ketua PATBM, ketua RW 06, ketua RT 09, serta orang tua dari anak-anak terkait, yaitu Kumbara dan Ernawati.
Pertemuan ini didorong oleh laporan mengenai kedua anak yang dipaksa bekerja sebagai pemulung oleh orang tua mereka, Pa Arsad dan Ibu Yulianah, mengabaikan hak anak untuk mendapatkan pendidikan.
Lurah Tanah Grogot, Ibu Husnia Hadijah, S.Sos., menekankan pentingnya peran orang tua dalam memastikan pendidikan anak-anak mereka. “Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan hak-hak mereka, termasuk pendidikan. Masa depan anak akan terancam jika hal ini diabaikan, dan dampaknya akan dirasakan oleh keluarga dan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Beliau berharap mediasi ini akan membawa perubahan perilaku bagi Pa Arsad dan Ibu Yulianah, mengingat kedua anak mereka telah terabaikan dalam pendidikan dan justru disuruh bekerja.
Senada dengan itu, perwakilan dari Dinas PPKBPPPA Kabupaten Paser menambahkan bahwa anak-anak usia sekolah tidak boleh dipaksa melakukan pekerjaan berat yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa. Ia menegaskan bahwa pekerjaan anak-anak tidak boleh lebih dari dua jam sehari dan seharusnya tidak menjadi beban utama untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ketua RT 09/RW 06, yang turut hadir, menyatakan keprihatinannya atas situasi ini. “Sangat disayangkan ada orang tua yang tega mempekerjakan anaknya yang masih usia sekolah. Semoga dengan mediasi ini, ada perubahan perilaku dari kedua orang tua tersebut,” ujarnya.
Mediasi ini diakhiri dengan penandatanganan Surat Perjanjian oleh Pa Arsad dan Ibu Yulianah, yang disaksikan oleh peserta yang hadir, termasuk Lurah Tanah Grogot. Dalam perjanjian tersebut, mereka berjanji untuk memperhatikan keaktifan sekolah kedua anak mereka dan tidak lagi mempekerjakan mereka secara tidak semestinya.
Mediasi berjalan lancar dan sukses, dengan harapan bahwa masa depan Kumbara dan Ernawati akan lebih cerah setelah pertemuan ini.
(Redaksi Infobanua .Biro Paser UM)
WSBP kembali menunjukkan kinerja luar biasa dengan menerima penghargaan Indonesia Best Corporate Secretary Awards 2024…
Kuliah adalah salah satu fase penting dalam kehidupan seorang mahasiswa. Di masa ini, penampilan menjadi…
Karawang, infobanua.co.id - Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial…
Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency paling populer di dunia, dan semakin banyak orang di Indonesia…
Para penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, memberikan…
Banjarmasin, infobanua.co.id – Pentingnya kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman pengelola media dan jurnalis tentang hak…