Pelatihan Jurnalistik Pemkab HST: Meningkatkan Kompetensi PPID dalam Menyajikan Informasi Publik
BARABAI – Puluhan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengikuti pelatihan jurnalistik praktis yang berlangsung di Hotel Gino Feruci Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, (31/08/2024).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten HST dengan tujuan untuk memperkuat peran PPID dalam menyajikan informasi publik.
Acara tersebut dibuka oleh Bupati HST, Aulia Oktafiandi, yang diwakili oleh Kepala Bagian (Kabag) Prokompim Setda HST, Wahyu Firdaus. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan PPID dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan wartawan di lingkungan Pemkab HST.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber Dudi Sugandi, seorang Praktisi Sosial Media dan Wartawan Senior, Yugi Sugondu, Spesialis Foto dan Video, serta Ali Mecca, Dosen Jurnalistik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Bupati HST, H. Aulia Oktafiandi, yang disampaikan oleh Kabag Prokompim, Wahyu Firdaus, menyampaikan bahwa pelatihan jurnalistik ini sangat penting dalam era keterbukaan informasi publik saat ini. Menurutnya, jurnalisme yang baik dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat, mendidik masyarakat, serta membangun opini publik yang sehat dan konstruktif.
“Dengan keterampilan jurnalistik yang tepat, ini bisa berperan besar dalam menciptakan masyarakat yang kritis, cerdas, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa seorang jurnalis, dalam hal ini PPID, harus memiliki integritas, etika, serta kemampuan untuk menyampaikan informasi yang dapat dipercaya dan berimbang. Untuk itu, ia mengimbau agar peserta memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi dan pengalaman.
“Gunakan kesempatan ini untuk belajar dan gali sebanyak mungkin ilmu serta pengalaman. Jangan ragu untuk bertanya dan berdiskusi selama pelatihan berlangsung,” jelasnya.
Setelah pelatihan selesai, diharapkan peserta dapat menyampaikan informasi dengan benar dan berperan aktif dalam melawan penyebaran berita bohong atau hoaks, khususnya di wilayah Kabupaten HST.
Rangkaian kegiatan pelatihan ini mencakup materi teori, diskusi, dan tanya jawab. Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk praktik langsung, seperti menulis berita, melakukan wawancara, mengambil foto dan video, hingga proses pengeditan. REL