Pelantikan DPRD Kaltara, H Ladullah Siap Perjuangkan Nunukan dan Soroti Penurunan Ekonomi Daerah
Tanjung Selor, infobanua.co.id – Sebanyak 35 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara resmi dilantik dalam Rapat Paripurna Istimewa yang digelar pada Rabu, 4 September 2024. Pelantikan ini dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Kalimantan Utara dan disaksikan ribuan masyarakat baik secara langsung maupun melalui platform streaming.
Salah satu anggota DPRD yang dilantik adalah H. Ladullah, SH, perwakilan dari Kabupaten Nunukan. Dalam wawancaranya dengan sejumlah wartawan, H. Ladullah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada masyarakat Nunukan atas dukungan yang telah mengantarkannya hingga ke kursi DPRD.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Nunukan yang telah memberikan kepercayaan ini. Kami siap memperjuangkan Nunukan, wilayah yang berbatasan langsung dengan Sabah dan Sarawak,” ujar H. Ladullah penuh semangat.
H. Ladullah menegaskan komitmennya untuk mengalokasikan anggaran yang lebih besar bagi Kabupaten Nunukan, yang merupakan daerah perbatasan paling ujung di Kalimantan Utara. “Insya Allah, kami akan berupaya agar masyarakat Nunukan dapat merasakan pembangunan yang setara dengan kabupaten lainnya,” katanya.
Ia juga menyinggung tentang visi dan misi pasangan calon Bupati Kabupaten Nunukan, “BAHAGIA”, yang berkomitmen untuk menata kembali berbagai persoalan yang selama ini belum terselesaikan. “Pasangan ‘BAHAGIA’ akan berupaya memperbaiki masalah-masalah yang tertinggal selama 10 tahun terakhir,” tambahnya.
H. Ladullah juga membandingkan kondisi Nunukan saat ini dengan era kepemimpinan H. Basri, di mana APBD mencapai Rp2,5 triliun dan pembangunan berjalan lancar. “Pada masa H. Basri, banyak infrastruktur dibangun, seperti kantor camat, kelurahan, Islamic Center, serta beberapa rumah sakit di Sebuku, Krayan, dan Pulau Sebatik. Sekarang, kondisinya berbeda,” jelasnya.
Sebagai seorang pengusaha, H. Ladullah juga merasakan dampak dari penurunan harga rumput laut yang sangat signifikan, dari Rp35.000 per kilogram menjadi hanya Rp9.000 per kilogram. “Banyak pengusaha rumput laut gulung tikar, dan ini sangat memprihatinkan,” ujar politikus dari PKS ini.
Ia berharap, dengan kehadirannya di DPRD dan dukungan penuh masyarakat, permasalahan yang ada di Nunukan dapat segera ditangani demi kesejahteraan warga.