Green Seminar 2024 di Kalsel, Langkah Strategis Menuju Ekonomi Hijau dan Transisi Energi Terbarukan
Banjarmasin, infobanua.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Green Seminar 2024, sebuah forum penting yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat umum. Seminar ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah konkret dalam menghadapi perubahan iklim dan memanfaatkan potensi energi terbarukan di Pulau Kalimantan.
Fadjar Majardi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. “Green Seminar 2024 melanjutkan komitmen kita dari seminar internasional sebelumnya, dan kali ini fokus utamanya adalah membentuk perilaku hijau di masyarakat serta memperkuat ekonomi hijau di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Fadjar juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia akan terus mendorong kebijakan stabilisasi harga dan pembiayaan hijau melalui inisiatif seperti Greenovation, yang bertujuan menjaring ide-ide inovatif dalam ekonomi hijau.
Prof. Kornelis Blok, anggota panel IPCC, menjadi pembicara utama dalam seminar ini. Dalam keynote speech-nya, Prof. Blok menekankan pentingnya transisi energi dan pengurangan emisi karbon global, mengingat dampak nyata perubahan iklim seperti bencana alam dan cuaca ekstrem. “Indonesia, termasuk Kalimantan, memiliki potensi energi terbarukan yang luar biasa, dan di tahun 2050, energi matahari diperkirakan akan menjadi sumber listrik dominan,” paparnya.
Ia menyoroti Kalimantan sebagai pusat potensial bagi pengembangan energi terbarukan, termasuk pembangunan manufaktur panel surya domestik dan pemanfaatan potensi sungai besar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, yang akrab disapa Paman Birin, mengapresiasi seminar ini sebagai langkah penting dalam mendukung ekonomi hijau di Kalimantan. Ia menegaskan bahwa komitmen pemerintah daerah dalam mendukung inisiatif seperti Greenovation merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan. “Kalimantan memiliki potensi besar untuk menjadi contoh daerah lain dalam pengembangan ekonomi hijau,” ucapnya.
Diskusi panel yang melibatkan berbagai ahli, seperti Mustaba Ari Suryoko dari Kementerian ESDM dan Jaya Wahono dari KADIN, menyoroti pentingnya pemetaan potensi energi terbarukan di Kalimantan serta kebutuhan untuk mempercepat transisi dari energi berbasis batu bara menuju energi hijau. Mereka juga menekankan perlunya konektivitas listrik antarwilayah untuk meningkatkan efisiensi dan akses energi terbarukan.
id/IB