infobanua.co.id
Beranda Berita Transformasi Energi Surya di Boven Digoel: Menghemat Hingga Tujuh Miliar Rupiah

Transformasi Energi Surya di Boven Digoel: Menghemat Hingga Tujuh Miliar Rupiah

Boven Digoel, Infobanua.co.id – Kabupaten Boven Digoel, yang terletak di bagian timur Indonesia dan dikenal sebagai lokasi pengasingan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan, kini mengalami terobosan signifikan dalam penyediaan energi. Di tengah tantangan global terkait perubahan iklim dan ketergantungan pada energi fosil, daerah ini menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Boven Digoel, Rasidin, S.Pd., S.IP., mengungkapkan bahwa dari 112 kampung, 23 kampung kini telah dilengkapi dengan PLTS. Sekitar 1.445 kepala keluarga di kampung-kampung tersebut kini menikmati listrik bertenaga surya, yang berhasil menghemat anggaran hingga 7 miliar rupiah per tahun.

“Peralihan dari PLTD ke PLTS tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga mendukung program bauran energi baru dan terbarukan (EBT) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang menargetkan 23% pada tahun 2025,” kata Rasidin saat ditemui di kantornya pada Jumat (06/09).

Bupati Kabupaten Boven Digoel, Hengky Yaluwo, S.Sos

Bupati Kabupaten Boven Digoel, Hengky Yaluwo, S.Sos., menegaskan bahwa penggunaan PLTS merupakan salah satu prioritas utama pemerintah daerah. “PLTS adalah langkah maju dalam memenuhi kebutuhan energi yang lebih berkelanjutan. Namun, kami menghadapi tantangan besar dalam pemeliharaan, terutama karena teknisi harus didatangkan dari luar daerah, yang menyebabkan waktu perbaikan menjadi lama,” ujarnya usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Boven Digoel pada Senin (09/09).

Sebagai solusi, Hengky berencana melakukan pelatihan teknis bagi masyarakat lokal untuk menangani perbaikan dan pemeliharaan PLTS secara mandiri. “Proses ini memerlukan perencanaan matang, oleh karena itu untuk kampung-kampung lainnya, kami masih akan menggunakan PLTD untuk memenuhi pasokan listrik masyarakat,” tambahnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Boven Digoel, Athanasius Koknak, menyambut baik inisiatif penggunaan PLTS. Menurutnya, program ini tidak hanya mengikuti perkembangan zaman tetapi juga akan memberikan manfaat ekonomi. “Selain menghemat anggaran, program ini diharapkan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal,” ungkapnya.

Dia menambahkan agar hal tersebut dapat terimplementasikan dan bisa terealisasikan pada tahun berikutnya, semua pihak perlu kerja sama dari DPR hingga pemerintah daerah. Agar tujuan dari penghematan anggaran sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal bisa terjadi.

Dominikus, seorang warga Kampung Bangun di Distrik Fofi, menyatakan antusiasmenya terhadap perubahan ini. “Sekarang, anak-anak bisa belajar dengan nyaman tanpa harus bergantung pada lampu minyak yang sering habis. Perubahan ini membawa rasa aman dan harapan baru bagi kami,” ujarnya.

Siti, ibu rumah tangga dari kampung yang sama, juga merasakan manfaat positif dari PLTS. “Dulu, kami hanya mengandalkan lampu minyak yang tidak cukup terang dan sering habis. PLTS membuat hidup kami lebih mudah dan nyaman,” katanya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRD) Boven Digoel, Athanasius Koknak

Warga lain, Joko dari Kampung Mariam di Distrik Mandobo, menambahkan, “PLTS tidak hanya memudahkan kami dalam hal akses listrik tetapi juga mengurangi polusi dari bahan bakar diesel. Ini adalah langkah besar menuju lingkungan yang lebih bersih.”

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, Kabupaten Boven Digoel menunjukkan komitmennya terhadap energi bersih dan keberlanjutan. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan lokal di masa depan. Ini menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan energi dan menuju keberlanjutan. [Linthon]

Bagikan:

Iklan