infobanua.co.id
Beranda BANJARMASIN MUI Kalsel Terima Kunjungan Tim Monitoring dari Pusat

MUI Kalsel Terima Kunjungan Tim Monitoring dari Pusat

Tim Evakuasi dan Monitoring yang hadir adalah KH Rafikul Umam Ahmad, Trisna Ningsih Yuliati, dan Miftah Huda. Pertemuan yang dihadiri Ketum MUI Kalsel KH Husin Nafarin dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel Fatkhan.

Banjarmasin, infobanua.co.id – Dewan Pimpinan dan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan menerima kunjungan Tim Monitoring dan Evaluasi MUI Pusat Jakarta pada Kamis (19/09/2024). Acara berlangsung di Sekretariat MUI yang terletak di Komplek Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin.

Tim yang hadir dalam pertemuan ini terdiri dari KH Rafikul Umam Ahmad, Trisna Ningsih Yuliati, dan Miftah Huda. Pertemuan dibuka oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, atau yang akrab disapa Paman Birin, melalui Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Fatkhan.

Dalam sambutannya, Gubernur Paman Birin mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam menjaga sinergi MUI. “Kegiatan ini penting untuk memastikan bahwa peran MUI sebagai payung dan pengayom umat berjalan sesuai harapan,” ujarnya. Ia berharap kedatangan tim dapat mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat kolaborasi MUI dalam menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi umat Islam saat ini.

Paman Birin menegaskan bahwa pemprov siap mendukung semua program MUI sebagai mitra strategis dalam masyarakat. “Kami berharap evaluasi dan monitoring ini akan meningkatkan kinerja MUI di tengah masyarakat,” tambahnya, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada tim yang memberikan bimbingan bagi jajaran MUI Kalsel.

KH Rafikul Umam, anggota tim monitoring, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan setiap dua tahun untuk menilai perkembangan MUI di tanah air dan mengidentifikasi masalah yang ada. “Kami juga akan menilai 5 MUI terbaik di tingkat nasional. Jika dinilai baik, MUI tidak hanya akan mendapatkan peringkat, tetapi juga akreditasi dari MUI Pusat,” terangnya.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah surat edaran MUI terkait penyelenggaraan Pilkada 2024, yang menekankan sikap netral. Jika ada anggota MUI yang ingin terlibat, mereka disarankan untuk non-aktif atau berhenti dari kepengurusan MUI.

Wakil Ketua MUI Provinsi Kalsel, Prof. Ridhani Fizi, menyambut baik kedatangan tim monitoring ini. “Kami menyadari masih banyak kekurangan, dan evaluasi ini sangat diharapkan dapat membantu memperbaiki program kerja kami ke depan,” ungkapnya.

Sekretaris MUI Kalsel, Nasrullah, menambahkan bahwa ada 10 instrumen yang telah disampaikan kepada MUI Pusat. Tim monitoring akan menilai berbagai aspek, termasuk eksistensi organisasi, kepemilikan sekretariat, publikasi, dan dukungan terhadap program pemerintah. Ia juga menyampaikan bahwa semua 11 komisi di MUI Provinsi Kalsel telah menjalankan tugas dan program kerja masing-masing dengan baik.

Dengan harapan pertemuan ini dapat menjadi momentum untuk perbaikan dan peningkatan peran MUI di tengah masyarakat, semua pihak berharap kolaborasi yang terjalin dapat semakin kuat dan efektif.

Fad/IB

Bagikan:

Iklan