Diskusi Publik Karang Taruna Dumai, Mendorong Pilkada 2024 yang Aman dan Bersih
Dumai, infobanua.co.id – Dalam rangka mendukung tahapan Pilkada serentak nasional 2024, Karang Taruna Dumai menggelar “Diskusi Publik” pada Jumat malam, 20 September 2024. Acara ini dilaksanakan di Pendopo Sri Bunga Tanjung dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilu yang bersih dan bebas dari praktik money politik.
Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024, tahapan penelitian persyaratan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai berlangsung dari 27 Agustus hingga 21 September 2024. Kampanye akan dimulai pada 25 September hingga 23 November, dan hari pencoblosan ditetapkan pada 27 November 2024.
Ketua Panitia, M. Nofrizal Gunawan, menjelaskan bahwa dalam diskusi ini, pihaknya menghadirkan tiga pasangan calon (Paslon) Wako dan Wawako Dumai atau perwakilan mereka, serta narasumber dari KPU, Bawaslu, Media, Pengadilan Negeri, Kejaksaan, dan Polres. Kehadiran para penegak hukum ini bertujuan untuk memberikan pencerahan mengenai praktik money politik dan dampaknya dalam proses pemilihan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang antusias untuk mendengarkan pemaparan dan ikut serta dalam deklarasi menolak money politik. Vienchent Moerghasini Yusuf, Ketua Harian Karang Taruna Dumai, menegaskan pentingnya proses demokrasi yang sehat bagi kota Dumai yang memiliki populasi sekitar 320 ribu jiwa dan 231.485 Daftar Pemilih Tetap (DPT) per Juni 2024.
Nofrizal berharap diskusi tersebut dapat menjadi ruang dialog yang produktif, sehingga peserta dapat bertanya dan mendapatkan jawaban yang memuaskan dari narasumber. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat memahami bagaimana Pilkada seharusnya berlangsung,” ujarnya.
Vienchent menambahkan bahwa generasi muda harus dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan yang berjiwa kepemimpinan dan mampu memberikan contoh baik. “Politik yang kita inginkan adalah politik yang santun dan mendidik, di mana setiap pasangan calon dapat memaparkan visi dan misi mereka dengan jelas,” ungkapnya.
Dengan harapan, diskusi publik ini dapat membuka wawasan masyarakat, Vienchent menekankan pentingnya memilih pemimpin yang amanah dan terhindar dari money politik. “Pemilu yang dilakukan dengan praktik tersebut hanya akan menghasilkan pemimpin yang tidak bertanggung jawab,” tutupnya.
Ria/IB