Boven Digoel, infobanua.co.id – Di ujung timur Indonesia, masyarakat Papua yang tinggal di daerah terpencil masih menghadapi tantangan signifikan dalam akses transaksi keuangan. Sebelum peluncuran Brimo, sebuah platform keuangan digital BRI pada tahun 2019, banyak warga Papua harus menempuh perjalanan melelahkan dan berisiko hanya untuk melakukan transaksi keuangan sehari-hari.
Salah satu sosok yang merasakan dampak signifikan dari peluncuran Brimo adalah Haerul, seorang pengusaha yang membuka kios di lokasi tambang rakyat. Jaraknya dari Kabupaten Boven Digoel sekitar 100 km, lokasi tersebut terletak di kaki bukit sekitar wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang.
Sebelumnya, transaksi keuangan baginya merupakan tantangan yang melelahkan. Haerul harus melakukan perjalanan panjang dan berisiko, berjalan kaki seharian menuju tepian sungai tempat perahu berlabuh, serta menghadapi arus sungai selama 3 hingga 5 hari untuk mencapai pusat kota Kabupaten Boven Digoel. Dibandingkan dengan wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Boven Digoel lebih menyediakan berbagai layanan perbankan.
“Setiap sore, saya harus menginap di pinggir sungai dan melanjutkan perjalanan keesokan paginya. Tentu saat tidur, saya berharap tidak ada makhluk buas yang menghampiri,” kenangnya kepada awak media saat diwawancara via seluler, Senin (16/09/2024).
Kini, dengan kehadiran keuangan digital BRI, hidupnya telah berubah. Haerul tidak lagi terjebak dalam kesulitan. Melalui beberapa ketukan di ponselnya, ia dapat melakukan transaksi keuangan kapan saja dan di mana saja, asalkan terhubung dengan internet. Kios yang ia miliki tidak hanya menjual kebutuhan sehari-hari para penambang, tetapi juga menyediakan layanan internet.
“BRIMO telah menjadi solusi berharga. Transaksi kini dapat dilakukan dengan mudah,” ungkapnya, sambil menghela napas saat menceritakan kemudahan yang dirasakannya.
Syahputra, seorang penambang, meskipun bukan pengguna langsung aplikasi Brimo, juga mengungkapkan kemudahan yang ia rasakan saat melakukan pengiriman uang. “Dengan adanya aplikasi tersebut, mengirim uang kepada keluarga yang jauh menjadi lebih mudah,” ujarnya via seluler pada hari yang sama.
Pada kesempatan berbeda, Septianingsih, seorang penggemar belanja daring yang tinggal di pusat kota Kabupaten Boven Digoel, berbagi pengalamannya. Menurutnya, menemukan berbagai barang berkualitas di wilayah itu cukup sulit. Namun, sejak jaringan internet 4G Telkomsel masuk pada awal tahun 2020 dan BRIMO diluncurkan pada tahun sebelumnya, membuatnya menjelajahi berbagai platform e-commerce dan memilih barang menjadi lebih gampang.
“Selain mempermudah saya berbelanja, kehadiran BRIMO juga memudahkan saya mengirimkan uang kepada siapa pun,” sambungnya.
Berdasarkan data dari Pimpinan Kantor Cabang Pembantu BRI Kabupaten Boven Digoel, Suwandi, saat ini pengguna aktif Brimo di wilayah tersebut telah mencapai 6.500 orang dan terdapat 9 agen BRI Link di pusat kota. “Pengguna aplikasi Brimo terus bertambah setiap harinya, sekitar 10 hingga 30 orang,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/09/2024).
Selain meluncurkan aplikasi keuangan digital, Suwandi juga mengungkapkan bahwa BRI turut meluncurkan dua program inovatif, yaitu BRILiaN dan Cemerlang, serta BRIAPI, eForm BRI, dan BRI Link.
Program BRILiaN ditujukan untuk memberikan edukasi dan pembiayaan kepada nasabah, khususnya di sektor UMKM, agar mereka dapat mengembangkan usaha secara lebih efektif. Sedangkan program Cemerlang fokus pada pemberian pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha muda, membantu mereka meningkatkan keterampilan dan akses ke pasar.
“Sementara BRIAPI adalah platform yang memungkinkan pengembang mengintegrasikan layanan BRI ke dalam aplikasi, eForm BRI untuk mempermudah proses pengisian formulir layanan BRI secara digital, dan BRI Link menyediakan akses layanan keuangan tanpa harus antre di bank,” jelas Suwandi.
Wilayah Kabupaten Boven Digoel dulunya dikenal sebagai daerah terpencil yang menjadi tempat pengasingan beberapa pahlawan kemerdekaan Indonesia, termasuk Muhammad Hatta, yang menegaskan bahwa wilayah ini adalah salah satu yang paling terisolasi. Tentu saja, kemajuan teknologi sangat sulit dirasakan oleh warga setempat.
Meskipun kemajuan teknologi masih terasa lamban dirasakan oleh warga Papua, dengan seiring berjalannya waktu, semua mulai berubah, termasuk hadirnya transaksi keuangan digital dari BRI. Transaksi keuangan digital BRI bukan hanya sekadar aplikasi, melainkan simbol harapan dan kemudahan bagi masyarakat Papua. Inovasi ini telah membuka pintu menuju masa depan, memungkinkan transaksi tanpa batasan yang sebelumnya menghambat. [Linthon]
BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) sebagai wujud nyata perlindungan program Jamsostek…
Banjarmasin, infobanua.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar raih penghargaan dari Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan…
BANJARBARU, infobanua.co.id – Pemerintah Kota Banjarbaru dengan semangat memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-45 Tahun…
Jakarta, infobanua.co.id - Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence - AI) dalam dunia jurnalistik saat ini…
Kota Tegal, infobanua.co.id - Dihadapan awak media Cawalkot Terpilih 2024 Dedi Yon Supriyono membantah dirinya…
Karawang, infobanua.co.id - Jalan beton di desa telah menjadi pilihan utama dalam pembangunan infrastruktur di…