DPRD Nunukan Gelar Rapat Dengar Pendapat: Memperjuangkan Nasib Petani Rumput Laut
Nunukan, infobanua.co.id – Dalam upaya mencari solusi atas konflik yang terjadi di laut antara pemukat jangkar dan pembudidaya rumput laut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Acara ini dihadiri oleh petani rumput laut, pihak Perikanan kabupaten dan provinsi, serta aparat keamanan setempat.
Rapat dipimpin oleh Arpiah, didampingi Ustania dan Andi Padjrul. Meski sempat memanas, diskusi ini menjadi ajang penting untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Menurut Andi Yakup, konflik yang terjadi telah mengakibatkan kerugian signifikan bagi para petani. “Sekitar 200 bettangan budidaya telah dipotong oleh pemukat jangkar, dengan nilai kerugian yang mencapai miliaran rupiah,” ungkapnya.
Pertemuan ini bertujuan untuk memfasilitasi keluhan para petani dan mencari jalan keluar dengan melibatkan pemerintah kabupaten dan provinsi. “Kita mendengar suara masyarakat dan pihak provinsi, dan sebagai Dewan, kami harus merespons dengan solusi yang konkret,” kata Andi.
Dalam diskusi, disepakati dua solusi: jangka panjang dan jangka pendek. Untuk jangka panjang, penerapan Permen 36 tentang larangan pemukat jangkar perlu sosialisasi selama 15 hari. Sedangkan untuk jangka pendek, diperlukan tindakan cepat berupa koordinasi dengan aparat keamanan untuk melakukan swiping di laut, terutama di malam hari, guna menertibkan aksi pemukat jangkar yang melanggar.
Andi Yakup juga menegaskan pentingnya komunikasi antara DPRD dan para nelayan. “Kami di DPRD akan selalu menjadi penyambung lidah rakyat. Kami terbuka untuk menerima aspirasi dan keluhan mereka,” tambahnya.
Salah satu fokus pembicaraan adalah penurunan harga rumput laut yang drastis, dari Rp 35.000 menjadi Rp 10.000 per kilo. Andi berkomitmen untuk mendorong pemerintah agar rumput laut dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kami akan berusaha mendobrak pemerintah untuk memberi perhatian lebih terhadap rumput laut sebagai potensi ekonomi,” tegasnya.
Andi Yakup, meskipun berlatang belakang pendidikan kesehatan, aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Nunukan, terutama di sektor perikanan dan budidaya rumput laut.
Dengan RDP ini, diharapkan dapat tercapai solusi yang adil bagi semua pihak dan meningkatkan perekonomian daerah melalui optimalisasi potensi rumput laut di Nunukan.
Yuspal/IB