infobanua.co.id
Beranda KALTIM Penajam Paser Utara Sepanjang Kampanye Mudyat-WIN Paling Banyak Terima Aspirasi Soal lapangan Kerja di PPU

Sepanjang Kampanye Mudyat-WIN Paling Banyak Terima Aspirasi Soal lapangan Kerja di PPU

PENAJAM, Infobanua.co.id, – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor- Abdul Waris Muin memberkan selama melakukan kampanye politik tatap muka lebih banyak menerima aspirasi masyarakat mengenai persoalan lapangan tenaga kerja yang belum optimal.

“Selain infrastruktur, lapangan pekerjaan yang menjadi aspirasi yang paling banyak disampaikan oleh masyarakat,” kata Mudyat usai silaturahmi dengan warga Kayu Api, Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Senin (7/10/2024).

Mudyat mengungkapkan, adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku akan menarik minat pemilik modal untuk berinvestasi di Benuo Taka.

Apalagi pemerintah pusat juga membangun Bandar Udara (Bandara) Nusantara di wilayah administrasi Kabupaten PPU yakni di wilayah Kelurahan Pantai Lango dan Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam.

Diperkirakan nantinya banyak investor yang berminat mendirikan usaha perhotelan dan sektor perdagangan dan jasa lainnya. Sehingga akan terbuka ragam peluang pekerjaan.

“PPU masih memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Apalagi dengan adanya IKN, kita berharap pemerintah pusat juga memfasilitasi terkait dengan peluang pekerjaan bagi masyarakat PPU,” ujarnya.

Mudyat menekankan, perusahaan yang beroperasi di Benuo Taka harus memprioritaskan tenaga kerja lokal sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Lokal. Dalam peraturan daerah tersebut ditekankan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten PPU diwajibkan merekrut tenaga kerja lokal sebanyak 80 persen dari total kebutuhan tenaga kerja.

“Di sisi lain juga kita harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sertifikasi bagi tenaga kerja juga sangat dibutuhkan. Contohnya beberapa waktu yang lalu, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Minyak Lawe-Lawe milik PT Pertamina di Kelurahan Lawe-Lawe membutuhkan ribuan ribuan tukang las dengan gaji dasar Rp8 juta per bulan, tetapi kita tidak siap. Karena, banyak yang memiliki kemampuan las, tetapi tidak memiliki sertifikat,” pungkasnya. (*ib)

Bagikan:

Iklan