Nurul Hikmah, salah satu anggota paduan suara yang kini berada di semester 5 Program Studi (Prodi) D4 Sistem Informasi Kota Cerdas, juga mengungkapkan perasaan bahagianya. “Kami merasa sangat bahagia, terharu, dan lega. Kami bahkan merasa layak mendapatkan lebih dari Juara 3, tapi tetap bersyukur dengan pencapaian ini. Banyak hal yang terjadi selama latihan, mulai dari air mata, rasa lelah, dan sakit, tapi Alhamdulillah semua terbayarkan,” ungkapnya.
Proses latihan paduan suara ini berjalan kurang lebih selama tiga bulan, dengan latihan intensif setiap Jumat dan Sabtu. “Kami memulai dengan seleksi anggota dan kembali latihan rutin. Selama proses ini, kebersamaan yang kami bangun sangat berkesan, terutama karena hampir setengah dari anggota adalah mahasiswa baru. Kami merangkul mereka sehingga suasana latihan menjadi nyaman dan menyenangkan,” tambah Nurul.
Tak hanya itu, semangat tim paduan suara Poliban juga didorong oleh motivasi kuat untuk mem-buktikan bahwa mereka bisa membawa nama baik kampus. “Kami ingin menunjukkan bahwa Poliban tidak hanya hebat di bidang akademik, tapi juga memiliki mahasiswa berbakat dan berprestasi,” jelas Nurul.
Latihan yang intensif dengan dedikasi dari pelatih membuat para anggota semakin yakin bahwa mereka bisa meraih hasil terbaik. “Pelatih kami sangat berdedikasi. Latihannya sering melewati batas waktu karena beliau begitu fokus dan penuh semangat dalam membimbing anak-anak,” ucap Evidoyanti. Berprofesi sebagai guru SMAN 11 Banjarmasin dan memiliki keahlian dibidang seni, Muhammad Hashfi Had’yan selaku sang pelatih yang berperan aktif dalam memainkan peran kunci kesuksesan dan pencapaian tersebut.
Kompetisi yang diadakan selama dua hari mulai 2 hingga 3 Oktober 2024 di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan, Pal 6, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh tim. “Saat tampil, rasanya terharu, bangga, dan lega. Kami sudah mempersiapkan penampilan ini sejak lama, dan ketika selesai membawakan semua lagu, hampir semua anggota menangis karena kerja keras kami bisa terselesaikan dengan baik,” kata Nurul. Penampilan mereka yang menggabungkan lagu Bungong Jeumpa dengan tarian khas Aceh dan kostum tradisional menjadi salah satu sorotan unik yang membuat mereka tampil beda dari peserta lain.
Melihat kembali rekaman penampilan mereka, Nurul dan timnya yakin bahwa harmonisasi, ketepatan nada, serta keunikan kostum dan tarian membuat mereka layak mendapat penghargaan. “Kami merasa tim kami yang paling unik, baik dari kostum maupun tarian yang dibawakan. Itu yang membuat penampilan kami luar biasa,” tambahnya.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan dedikasi tim terbayar dengan hasil yang memuaskan. Pengalaman ini tidak hanya menjadi prestasi yang membanggakan, tetapi juga memberikan motivasi untuk terus berjuang di kompetisi berikutnya. “Dari awal mengikuti perlombaan, kami hanya mendapat Harapan 3, dan sekarang Juara 3 serta Favorit. Kami ingin terus berkembang dan semoga bisa ikut lomba di tingkat nasional dengan dukungan penuh dari Poliban,” harap Nurul.
Kemenangan ini tentu saja menjadi dorongan besar bagi anggota untuk terus berkarya dan berprestasi. Harapan pembina, pelatih, dan para anggota ke depannya adalah agar semangat ini tetap terjaga, dan Komunitas Bahana Sukma Poliban bisa mengharumkan nama kampus di tingkat yang lebih tinggi. Evidoyanti menambahkan, “Saya sangat bangga melihat usaha mereka tidak sia-sia. Kemenangan ini juga membawa nama baik Poliban di tingkat regional, bahkan bisa berkontribusi terhadap akreditasi kampus.”
Meskipun Paduan Suara kampus lain sudah diakui di tingkat nasional, Komunitas Bahana Sukma Poliban tidak gentar dan ingin terus mengasah kemampuan untuk bisa bersaing di level yang sama. Dengan latihan yang terus disiplin dan semangat juang yang tinggi, komunitas ini berharap mampu melangkah lebih jauh lagi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Penulis: Nida’an Khafiyya