infobanua.co.id
Beranda Daerah Dituduh Merusak APK Paslon Nomor Urut 2, Maengki: Kami Mengganti Sesuai Kehendak Hati Nurani

Dituduh Merusak APK Paslon Nomor Urut 2, Maengki: Kami Mengganti Sesuai Kehendak Hati Nurani

Pesisir Selatan, infobanua.co.id – Seorang warga Punggasan Utara, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) Maengki Arwan (37) membantah tuduhan yang menyebut dirinya telah merusak alat peraga kampanye (APK) salah satu Paslon, di daerah itu.

Bahkan, dirinya juga diancam bakal dilaporkan terkait perusakkan APK kandidat nomor urut 2. Padahal, tuduhan itu tidak benar sama sekali dan tidak berdasar.

Disampaikannya Maengki, bahwasanya dia hanya mengganti APK itu sesuai permintaan dan hati nurani penghuni rumah. Namun parahnya, mereka menuduh kami merusak APKnya.

“Jadi saya ingin klarifikasi soal laporan perusakan baliho itu. Saya bukan merusak, tapi hanya mengganti. Karena rumah itu adalah rumah tuo keluarga saya. Jadi itu hak kami untuk mengganti,” ungkapnya pada wartawan Selasa (15/10/2024).

Ia mengatakan, dirinya mengganti APK Paslon nomor urut 2 dengan Paslon nomor urut 1 itu sesuai keinginan dan kehendak dari penghuni rumah tanpa ada paksaan, dan penghuni rumah tersebut adalah saudara dari ibunya sendiri.

“Yang tinggal di sana adik ibu saya. Jadi, kenapa saya dituduh merusak. Jika ingin mengambil kembali baliho silahkan. Tidak ada saya rusak. Jangan karena beda dukungan saya di pojokan,” terangnya.

Lanjutnya, terkait tuduhan tidak berdasarkan tersebut, pihaknya meminta pihak terkait dan masyarakat tidak terprovokasi. Apalagi, terpancing dengan tuduhan yang sebenarnya tidak berdasar.

“Menganti baliho di rumah tuo saya itu wajar. Itu hak demokrasi saya secara pribadi dan keluarga. Jadi jangan diseret ke mana-mana. Beda pilihan itu hak setiap warga negara. Jadi jika beda pilihan santai saja lah,”

Sementara itu penghuni rumah, Imis (54) mengaku, jika alat peraga kampanye (APK) dari Paslon nomor urut 2 untuk Pilbup Pessel tersebut terpasang tidak seizinnya.

Jadi ketika, ada yang ingin memasang APK dari Paslon lain yang memang sesuai dengan hati nurani, tentu diganti.

“Baliho itu sebelumnya dipasang tidak sepengetahuan kami. Jadi karena kami ganti, dan yang membukanya adalah anak saya dan ini rumah tuo kami,” ujarnya.

IB

Bagikan:

Iklan