Categories: Daerah

Pemkab Pessel Sebut Belum Ada Keterangan Pasti Terkait Defisit APBD-P Tahun 2024

Pesisir Selatan, infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat membantah terjadinya defisit besar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) 2024.

Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan  dan Keuangan Daerah (DPPKAD) Intan Fatma Novia menyampaikan defisit anggaran hanya sebatas asumsi ketika pembahasan bersama dengan Badan Anggaran (Bamggar) DPRD, utamanya terkait dengan Dana Bagi Hasil (DBH) Provinsi.

“Infonya ada rencana pengurangan DBH dari provinsi, tapi juga belum pasti. Nah, itu yang kami asumsikan sebagai defisit, ” ungkapnya pada Rabu (16/10/2024).

Dalam SK Gubernur Sumatera Barat total DBH provinsi untuk Pesisir Selatan dalam APBD-P 2024 tercatat sebesar Rp131 miliar, namun berdasarkan informasi dari Pemprov Sumbar memang terjadi pemangkasan Rp30 miliar.

Intan melanjutkan meski demikian keterangan itu masih bersifat lisan, bahkan hingga kini belum ada surat secara resmi dari gubernur yang menyatakan terjadinya pemangkasan DBH, sehingga defisit masih bersifat asumsi.

Sementara Gubernur Sumatera Barat pada Jumat, 11 Oktober telah menyetujui Rencana Peraturan Daerah (Ranperda) APBDP 2024 Pesisir Selatan dan selanjutnya siap untuk dilaksanakan.

“Jadi, mesti duduk dulu pemahaman soal defisit anggaran, sehingga tidak menjadi isu semata,” terangnya.

Ia menjelaskan postur APBD Pesisir Selatan masih dalam kondisi solid guna mendukung pembangunan, sehingga asumsi makro tetap menunjukan trend positif, walau terjadi sedikit fluktuasi.

jika memang ada pemangkasan, pemerintah kabupaten telah menyiapkan langkah-langkah penanganan, bahkan sudah penyampaikan pada dewan saat pembahasan bersama beberapa waktu lalu.

Menurutnya defisit bukan berarti buruknya tata kelola keuangan pemerintah, tapi bisa jadi bentuk kebijakan anggaran misalnya berupa bantuan langsung guna menjaga daya beli masyarakat.

Bantuan tersebut merupakan bagian dari kehadiran pemerintah saat masyarakat  membutuhkan, karena dari sisi penawaran konsumsi rumah tangga kontributor terbesar dalam PDRB dari sisi permintaan.

Apalagi Pesisir Selatan baru saja mengalami bencana cukup besar yang berdampak pada sejumlah sektor seperti pertanian, sehingga menggerus pendapatan petani, khususnya tanaman pangan.

“Yang pasti kami sangat ketat dengan prinsip kehati-hatian soal anggaran. Kalau nominal tergantung besaran yang datang dari pusat atau provinsi,” jelasnya.

IB

infobanua

Recent Posts

Pelajar dari SMAN 5 Banjarmasin Tampil Memukau di Final Inspiration Day Telkomsel Jaga Cita, Ini Dia Pemenangnya

Banjarmasin, 23 Desember 2024 – Setelah melalui beberapa tahap seleksi, akhirnya final Inspiration Day  Telkomsel…

6 jam ago

Pitching Day FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Menggali Inovasi Sosial Berbasis Riset

Jakarta – Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar acara "Expose Produk Inovasi Unggulan FST…

8 jam ago

Kolaborasi Strategis VRITIMES dan Vritta.id untuk Mendukung Industri Media Indonesia

Jakarta, 23-Des-2024 – VRITIMES, platform distribusi siaran pers terpercaya di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan…

8 jam ago

BrainBoost Money Magnet: Audio Inovatif untuk Mengubah Pola Pikir dan Menarik Rezeki

Jakarta, 19 Desember 2024 – Mengubah pola pikir dan kebiasaan terhadap uang sering kali menjadi…

10 jam ago

Apparel yang Nyaman untuk Olahraga: Pilihan Terbaik dari Bodypack

Olahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, dan kenyamanan saat berolahraga sangat mempengaruhi performa…

10 jam ago

VRITIMES dan Inisumedang.com Jalin Kerja Sama Strategis untuk Tingkatkan Konten Digital Lokal

Jakarta, 01 Januari 2025 – VRITIMES, platform media berbasis digital yang terus berkembang, secara resmi…

10 jam ago