Banjarmasin Genjot Upaya Akhiri Buang Air Besar Sembarangan Menuju Status ODF
Banjarmasin, infobanua.co.id – Kota Banjarmasin terus berkomitmen untuk mengakhiri praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Wali Kota H Ibnu Sina menegaskan harapannya untuk mencapai status Open Defecation Free (ODF) di 10 kelurahan tambahan pada akhir November 2024, yang akan meningkatkan proporsi wilayah bebas BABS hingga 80%.
“Saat ini, Banjarmasin berada di angka 61%. Dengan deklarasi 10 kelurahan lagi, kita optimis bisa mencapai target tersebut,” ungkap Ibnu Sina dalam acara Dialog Membangun Komitmen Bersama Menuju Kalimantan Selatan Stop BABS 2024 yang berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila pada Selasa (22/10).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Staf Ahli Gubernur dan Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, menunjukkan dukungan luas terhadap inisiatif ini.
Mengakui tantangan dalam mengubah kebiasaan masyarakat, terutama di kawasan bantaran sungai, H Ibnu Sina menekankan perlunya dialog dan edukasi yang berkelanjutan. “Menghilangkan kebiasaan ini bukan perkara mudah, terutama ketika berkaitan dengan jamban yang berada di tepi sungai. Ini harus kita atasi bersama-sama,” katanya.
Lebih lanjut, Ia menyoroti pentingnya infrastruktur sanitasi yang memadai. “Banjarmasin telah memiliki beberapa instalasi pengolahan air limbah dan sistem komunal yang membantu meningkatkan akses sanitasi,” ujarnya.
Saat ini, akses sanitasi layak di Banjarmasin telah mencapai 95%, melebihi target nasional 90%. Namun, hanya 3% wilayah yang telah mencapai sanitasi sehat, sedangkan target nasional adalah 15%.
Oleh karena itu, Wali Kota menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi, khususnya di daerah pinggiran sungai. “Kita harus berkolaborasi agar masyarakat di bantaran sungai tidak lagi buang air di sungai. Mereka perlu diarahkan untuk menggunakan fasilitas komunal atau biofilter yang telah disediakan,” tegasnya.
Dalam upaya mencapai target ODF, Pemko Banjarmasin akan memprioritaskan 20 kelurahan yang masih berstatus BABS, dengan fokus pada daerah-daerah seperti Kelayan dan Mantuil. H Ibnu Sina yakin bahwa jika 10 kelurahan mendeklarasikan status ODF bulan depan, dampaknya akan signifikan bagi kualitas hidup warga.
“Kita memiliki potensi besar dalam kolaborasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat untuk mencapai target ini,” tambahnya.
Sebagai penutup, H Ibnu Sina mengajak semua elemen untuk bersinergi dalam mendorong program ini. “Banjarmasin harus menjadi teladan, bukan hanya di Kalimantan Selatan, tetapi untuk daerah lain juga. Mari bersama-sama capai 80% ODF dan wujudkan kota yang lebih bersih dan sehat,” ajaknya.
Id/IB