infobanua.co.id
Beranda Daerah Kemensos Tambah Jumlah Kuota Penerima KPM di Pesisir Selatan

Kemensos Tambah Jumlah Kuota Penerima KPM di Pesisir Selatan

Pesisir Selatan, infobanua.co.id – Kementrian Sosial Republik Indonesia menambah kuota Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) dengan jumlah sebanyak 18.319 penerima.

“Alhamdulillah kuota Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kita di Pessel ditambah oleh Kemensos, “kata Sekda Mawardi Roska Selasa (5/11/2024).

Ia menjelaskan, penambahan kuota dari Kemensos tersebut dikeluarkan berdasarkan usulan yang dilakukan oleh Pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Sosial.

Bukti diterimanya usulan pemerintah daerah itu terlihat pada aplikasi SIKNG yang dipergunakan pemerintah daerah melalui operator oleh kementerian sosial.

Dimana didalam aplikasi tersebut diperintahkan operator di Dinas Sosial untuk melakukan verifikasi dan validasi data bagi calon penerima.

“Kita diminta melakukan verifikasi dan validasi data terhadap calon penerima manfaat sesuai dengan permensos, “terangnya.

Ia menjelaskan bahwasanya, verifikasi dan validasi data terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat nagari, kecamatan hingga kabupaten dengan melaksanakan fungsi masing-masing.

“Verifali data dimulai dari operator SIKNG di nagari masing-masing satu orang yang di SK kan oleh Wali Nagari, sebelumnya pemerintahan Nagari, Badan Musyawarah Nagari dan Tokoh Masyarakat, itu sudah berjalan, “ucapnya.

Kendati demikian, ia berharap dengan ditambahkannya kuota Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Pesisir Selatan, bisa meringankan beban serta dapat membantu masyarakat yang kurang mampu di Pesisir Selatan.

Sehingga tambah Mawardi, secara tidak langsung kesejahteraan masyarakat di Pesisir Selatan juga semakin bertambah, dan angka kemiskinan juga semakin berkurang.

“Semoga dengan adanya penambahan ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat sebaik-baik mungkin. Terutama bagi mereka kurang mampu, lansia dan ibu hamil, “tutupnya.

Bagikan:

Iklan