Pemkab Nunukan Berikan Penjelasan Terkait Kerusakan Jalan TVRI dan Rencana Perbaikan
Nunukan, infobanua.co.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan, melalui Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Kabag Protokol), sekaligus juru bicara Bupati Nunukan, memberikan penjelasan terkait kerusakan jalan protokol di kawasan TVRI. Penjelasan ini disampaikan untuk menjawab keluhan masyarakat yang hingga kini terus masuk melalui saluran pengaduan dan media sosial, khususnya terkait dengan kondisi jalan yang semakin rusak akibat tingginya volume kendaraan, terutama truk-truk dengan beban berat.
Jalan TVRI, yang menjadi salah satu akses vital menuju Pulau Nunukan, telah mengalami kerusakan cukup parah dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan pantauan, dalam satu bulan terakhir, volume lalu lintas di jalan tersebut meningkat signifikan, terutama truk yang mengangkut material pembangunan proyek jalan Antasari. Dalam dua minggu terakhir, keluhan masyarakat semakin banyak, terutama terkait dengan debu serta banyaknya lekukan dan penurunan permukaan jalan yang berpotensi membahayakan pengendara.
Kabag Protokol, Jonet Sahut, menyampaikan bahwa jalan TVRI memang sudah sangat padat dilalui truk proyek, karena jalur tersebut menjadi satu-satunya rute utama pengangkutan material proyek jalan Antasari, yang saat ini tengah dikerjakan oleh Balai Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dengan dana APBN sebesar Rp 47 miliar. Material-material yang digunakan untuk proyek tersebut sebagian besar diambil dari Tanjung Batu, yang mengharuskan kendaraan berat melewati jalan TVRI.
“Jalan TVRI memang sudah berusia lebih dari 18 tahun dan belum pernah mendapatkan perawatan atau peningkatan, sehingga dampak dari frekuensi kendaraan berat yang melintas menyebabkan kerusakan berupa lekukan dan penurunan permukaan jalan,” jelas Jonet.
Jonet menambahkan bahwa Pemerintah Daerah saat ini telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan lelang perbaikan jalan TVRI yang saat ini sudah menunjuk kontraktor pemenang. Proyek perbaikan jalan TVRI ini akan dilakukan dalam satu paket dengan peningkatan jalan Borneo dan Pasar Baru dengan nilai dana sebesar Rp 16 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Nunukan. Proses pengaspalan di jalan TVRI direncanakan akan dimulai pada minggu kedua bulan November 2024, dengan prioritas agar beban truk yang melewati jalan tersebut berkurang setelah proyek peningkatan jalan di Sungai Sembilan dan Antasari selesai.
“Setelah perbaikan di jalan Antasari dan Sungai Sembilan selesai, jalan TVRI akan segera diperbaiki. Kami mohon maaf atas gangguan yang terjadi, namun kami pastikan bahwa perbaikan ini akan mengatasi masalah jalan yang rusak,” lanjutnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai perbaikan jalan di wilayah lain seperti Pulau Sebatik dan Krayan, Jonet menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Nunukan juga memiliki program peningkatan jalan di daerah-daerah tersebut. “Perbaikan jalan tidak hanya difokuskan di Kecamatan Nunukan, tetapi juga di Sebatik dan Sebuku. Kami sedang mempersiapkan data teknis untuk memperbaiki akses jalan di daerah-daerah tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan upaya untuk mencegah kecelakaan akibat kerusakan jalan, Jonet menjelaskan bahwa dalam jangka menengah dan panjang, perbaikan jalan adalah langkah konkrit yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah. “Sebagai langkah pengendalian, Dinas Pekerjaan Umum sudah melakukan evaluasi teknis terhadap kondisi jalan TVRI. Kami pastikan bahwa proyek ini akan melibatkan pengerjaan pondasi dan penguatan lapisan tanah sebelum pengaspalan dilakukan. Ini agar perbaikan jalan benar-benar sesuai dengan kondisi dan dapat mengatasi kerusakan secara menyeluruh,” tegasnya.
Jonet juga menyampaikan bahwa Dinas PUPR Kabupaten Nunukan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas jalan di berbagai wilayah, termasuk yang menjadi jalur penghubung antar pulau, guna memberikan akses yang lebih baik dan aman bagi masyarakat.
Sebagai penutup, Jonet mengajak masyarakat untuk bersabar dan memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah dalam upaya memperbaiki infrastruktur jalan yang ada. Ia juga mengingatkan pentingnya komunikasi antara Pemerintah dan masyarakat dalam menangani setiap keluhan yang ada.
“Secara teknis, kami akan terus mengawasi proyek perbaikan jalan ini, dan kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Terima kasih atas pengertian dan kesabarannya,” pungkas Jonet.
Yuspal