Ratusan Warga Binusan Hadiri Sosialisasi Paslon Bahagia
Nunukan, infobanua.co.id – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan, Drs. H. Basri dan H. Hanafiah, mengusung sejumlah program unggulan yang diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Salah satu program yang disampaikan oleh H. Basri adalah kebijakan inovatif terkait Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang disebutnya sebagai “KTP Sakti”.
Menurut H. Basri, selama ini KTP hanya digunakan untuk urusan administratif seperti pembuatan SIM atau dokumen lainnya. Namun, dengan kebijakan baru yang mereka tawarkan, KTP akan menjadi alat yang “sakti”, yang dapat digunakan untuk memperoleh layanan kesehatan di rumah sakit atau puskesmas tanpa biaya tambahan.
“Selama ini, KTP hanya untuk urusan administratif. Tapi, dengan KTP Sakti ini, masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus repot. Cukup bawa KTP Nunukan, dan kami yang akan menanggung biaya perawatan di rumah sakit atau puskesmas,” ujar H. Basri. Ia menambahkan bahwa meskipun saat ini banyak masyarakat yang menggunakan BPJS, namun masih ada masalah seperti biaya obat yang harus ditanggung sendiri.
“Bukan hanya biaya rumah sakit yang harus kami tanggung, tapi juga biaya obat-obatan. Mengapa kita membayar BPJS setiap bulan jika pada akhirnya masyarakat tetap harus mengeluarkan uang sendiri? Dengan KTP Sakti, kami akan pastikan semua biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah,” tambahnya.
Selain itu, pasangan ini juga berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan di Kabupaten Nunukan. Baru-baru ini, terjadi pemadaman listrik di Rumah Sakit Umum Nunukan yang mengganggu kenyamanan pasien. H. Basri menegaskan bahwa kejadian seperti itu tidak boleh terulang. “Kami akan memastikan fasilitas di rumah sakit selalu siap dan tidak ada lagi gangguan seperti mati lampu,” tegasnya.
Mereka juga berencana untuk meningkatkan fasilitas di Rumah Sakit Pratama di Sebuku dan Krayan dengan menambah tenaga medis spesialis. “Kami akan kirimkan dokter spesialis ke wilayah-wilayah ini agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Nunukan untuk mendapatkan perawatan,” tambah H. Basri.
Tidak hanya di bidang kesehatan, pasangan H. Basri dan H. Hanafiah juga berfokus pada pendidikan. H. Basri berjanji untuk memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak di Kabupaten Nunukan. “Kami akan memberikan seragam dan buku gratis untuk anak-anak yang kurang mampu agar mereka bisa bersekolah tanpa terbebani biaya,” ujarnya.
Selain itu, mereka juga berencana untuk memberangkatkan 40 siswa setiap tahun untuk melanjutkan pendidikan di sekolah kedokteran, dengan tujuan menghasilkan dokter-dokter lokal yang dapat mengabdi di Kabupaten Nunukan.
“Kami ingin memiliki dokter-dokter yang berasal dari putra-putri daerah. Kami tidak ingin lagi ada dokter yang setelah selesai pendidikan justru pulang ke kampung halaman. Mereka yang kami kirimkan untuk belajar akan kami ikat dengan perjanjian untuk kembali dan bekerja di Nunukan,” lanjut H. Basri.
Selain program pendidikan dan kesehatan, pasangan ini juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga medis dan masyarakat secara keseluruhan. “Kami akan meningkatkan tunjangan untuk tenaga medis agar mereka tidak hanya bekerja di sini untuk mendapatkan NIP, tetapi juga untuk berkontribusi dalam kemajuan daerah ini,” jelas H. Basri.
H. Basri dan H. Hanafiah mengusung visi “Bahagia” untuk masyarakat Nunukan. Dengan pengalaman H. Basri sebagai mantan Bupati Nunukan, mereka yakin dapat merealisasikan program-program tersebut demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Jika kami diberikan amanah pada 27 November nanti, kami akan memastikan bahwa setiap program yang kami sampaikan akan menjadi peraturan daerah dan diikuti dengan anggaran yang memadai untuk merealisasikannya,” ujar H. Basri menutup pidatonya.
Dengan berbagai program unggulan yang mereka tawarkan, pasangan H. Basri dan H. Hanafiah berjanji akan memberikan kemudahan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Nunukan, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, maupun infrastruktur. “Kami ingin Nunukan menjadi lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih bahagia,” pungkas H. Basri.
( H. Basri 1 )