Basri Janji Hadirkan Pabrik Rumput Laut di Tator, Harga Stabil dan Ekonomi Meningkat

Sosialisasi Drs. H. Basri di Kampung Tator

Drs. H. Basri Hanafiah, mantan Bupati Nunukan, mengadakan sosialisasi di Kampung Tator, didampingi tim sukses. Dalam kesempatan itu, beliau menjelaskan berbagai isu terkait ekonomi lokal, termasuk rumput laut.

Perubahan Ekonomi Masyarakat Tator

Basri menyebutkan bahwa banyak warga Tator yang kini beralih dari bertani sayur ke budidaya rumput laut dan menjadi bagian dari Angkatan Laut atau Darat. Perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran ekonomi yang signifikan di kampung tersebut.

Masalah Pupuk dan Subsidi

Basri menjelaskan bahwa pupuk subsidi hanya diperuntukkan bagi petani sawah dan kebun sayur, bukan kebun sawit. Jika ada yang tidak mendapatkan subsidi, itu merupakan pelanggaran aturan.

Harga Rumput Laut dan Pungutan Liar

Terkait harga rumput laut, Basri mengatakan harga masih stabil sekitar Rp 16.000 per kilogram di pabrik, namun di pasar lokal hanya sekitar Rp 9.000. Ia khawatir ada pihak yang mengambil keuntungan tidak sah dari selisih harga ini dan berjanji akan memberantas pungutan liar.

Tanggung Jawab Pemimpin Daerah

Basri menegaskan bahwa harga rumput laut yang fluktuatif adalah tanggung jawab pemimpin daerah. Ia mengingatkan bahwa sebagai kepala daerah, ia siap bertanggung jawab untuk memastikan kestabilan harga dan kesejahteraan masyarakat.

Komitmen untuk Meningkatkan Ekonomi Lokal

Basri berkomitmen untuk mendatangkan pabrik rumput laut jika terpilih kembali sebagai Bupati pada 2025. Pembangunan pabrik diharapkan dapat menstabilkan harga dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga.

(H.LADULLAH.SH)