Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita, dan memiliki tahapan perkembangan yang berbeda dengan gejala yang bervariasi. Penting untuk mengenali ciri-ciri penyakit sifilis pada wanita agar penanganan bisa dilakukan lebih dini dan komplikasi yang serius dapat dihindari.
Berikut tahapan dan ciri-ciri penyakit sifilis pada wanita:
Muncul luka kecil yang biasanya tidak terasa sakit. Luka sering ditemukan di area genital, anus, mulut, atau bibir dan akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu, tetapi infeksi tetap ada dalam tubuh.
Ruam kulit yang biasanya muncul di telapak tangan dan kaki, tetapi bisa juga di bagian tubuh lainnya. Gejala lain meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, rambut rontok, nyeri otot, dan kelelahan.
Meski begitu, gejala ini sering hilang tanpa pengobatan, tetapi penyakit bisa berlanjut ke tahap berikutnya.
Tidak ada gejala yang jelas pada tahap ini. Infeksi tetap ada dan bisa berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak diobati.
Tahap ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ tubuh, seperti otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi.
Gejala meliputi kelumpuhan, kebutaan, demensia, atau kerusakan organ lainnya.
Sifilis dapat menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama aktivitas seksual, melalui cairan tubuh, seperti darah, hingga dari ibu yang terinfeksi kepada janin selama kehamilan, yang disebut sifilis kongenital.
Setelah mengetahui penyebab dan penularannya, berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan.
Hindari berganti-ganti pasangan seksual tanpa mengetahui status kesehatan mereka.
Lakukan tes IMS secara rutin, terutama jika Anda aktif secara seksual atau memiliki pasangan baru.
Hindari kontak langsung dengan luka atau ruam yang mencurigakan pada tubuh pasangan.
Wanita hamil harus menjalani pemeriksaan rutin untuk mendeteksi sifilis dini.
Sifilis dapat diobati dengan antibiotik, terutama penisilin. Semakin dini penyakit ini didiagnosis dan diobati, semakin kecil risiko komplikasi jangka panjang. Penting untuk mengikuti pengobatan sesuai anjuran dokter dan menghindari kontak seksual sampai pengobatan selesai.
Segera temui dokter jika melihat gejala seperti luka atau ruam yang tidak biasa di tubuh, memiliki riwayat kontak dengan pasangan yang terdiagnosis sifilis atau IMS lainnya, hingga merasa cemas dengan kesehatan reproduksi.
Temukan informasi seputar kesehatan wanita lainnya di blog Yoona atau temukan produk kewanitaan yang aman untuk kesehatan di Yoona Shop.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES
Pesisir Selatan, infobanua.co.id - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pesisir Selatan,…
Kota Tegal, infobanua.co.id - Polres Tegal Kota berkomitmen terus menjalin sinergitas dan kerjasama dengan Ikatan…
Jakarta, infobanua.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)…
Makassar, 19 Desember 2023 - Menyambut momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (NARU) dengan…
Jakarta, 18 Desember 2024 – ASRI, salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, mempertegas komitmennya…
Jakarta, 10 Desember 2024 – Mulai 1 Januari 2025, Arcadia Mangga Dua by Horison secara…