Pengelola Sampah Nunukan Pertanyakan Proses Pelelangan Pelampung Rumput Laut
Nunukan, infobanua.co.id – Andi Maskur, pengelola sampah di Kabupaten Nunukan, mengungkapkan keraguannya terhadap proses pelelangan pengadaan pelampung rumput laut senilai Rp 3 miliar. Sebagai perintis pengelolaan sampah di daerah tersebut, Andi merasa bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam proses tender, meskipun pengelolaan sampah dan pembuatan pelampung ramah lingkungan telah berjalan dengan baik di Nunukan selama lebih dari dua tahun.
Andi menceritakan bahwa ide pengelolaan sampah di Kabupaten Nunukan dimulai pada tahun 2020/2021, saat dirinya masih menjabat sebagai Lurah Tanjung Harapan. Melihat tingginya volume sampah pesisir, terutama sampah plastik yang sebagian besar berasal dari Tawau, Malaysia, Andi dan masyarakat setempat berinisiatif untuk mengelola sampah dengan dana kelurahan. Konsep yang diusung adalah “Tiga E”: Edukasi, Ekologi, dan Ekonomi, dengan tujuan utama untuk mengedukasi masyarakat dan menciptakan kesadaran lingkungan.
Selain itu, Andi juga menekankan bahwa produk pelampung rumput laut hasil daur ulang sampah plastik lokal masih dapat digunakan hingga sekarang dan telah terbukti kualitasnya. Meskipun begitu, ia mempertanyakan mengapa pengelolaan sampah dan produk lokal tersebut tidak dilibatkan dalam pengadaan pelampung rumput laut yang sedang berjalan.
Andi menambahkan, selain membuat pelampung ramah lingkungan, ia juga mengembangkan pelampung yang dapat menyala pada malam hari, yang disebutnya sebagai inovasi pertama di Kabupaten Nunukan. Produk ini dirancang untuk membantu nelayan dan dapat juga menjadi daya tarik wisata.
Dalam kesempatan ini, Andi berharap agar pemerintah daerah, khususnya dinas perikanan dan dinas lingkungan hidup, memberikan perhatian lebih terhadap pengelolaan sampah di Nunukan. Ia juga mengusulkan agar pengelolaan sampah dan produk lokal dapat lebih diperdayakan, serta dilibatkan dalam proyek-proyek pengadaan pelampung untuk membantu masyarakat, khususnya di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi petani rumput laut.
Dengan harapan yang tinggi, Andi mengajak dinas terkait untuk terus memberikan pembinaan dan memperhatikan keberlanjutan pengelolaan sampah di daerah tersebut, agar bisa berkontribusi lebih besar dalam menjaga lingkungan dan membantu perekonomian masyarakat Nunukan.
Yuspal/IB