infobanua.co.id
Beranda Opini Mahasiswa Psikologi UPI YPTK Padang Mensosialisasikan “Peran Emosional dalam Pembentukan Kognisi Sosial Remaja” di Lingkungan Panti Asuhan Aisyiyah Lubuk Begalung-Padang

Mahasiswa Psikologi UPI YPTK Padang Mensosialisasikan “Peran Emosional dalam Pembentukan Kognisi Sosial Remaja” di Lingkungan Panti Asuhan Aisyiyah Lubuk Begalung-Padang

Padang, infobanua.co.id – Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema “Peran Emosional dalam Pembentukan Kognisi Sosial Remaja” di Panti Asuhan Aisyiyah Lubuk Begalung, Padang, pada Minggu (8/12/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja di panti asuhan mengenai pentingnya peran emosional dalam perkembangan kognisi sosial.

Acara yang diselenggarakan di aula Panti Asuhan Aisyiyah Lubuk Begalung ini dihadiri oleh 9 remaja yang berada dalam masa transisi menuju kedewasaan. Para mahasiswa Psikologi UPI YPTK Padang yang terlibat dalam kegiatan ini memberikan materi yang berkaitan dengan bagaimana perasaan dan emosi seseorang dapat mempengaruhi cara berinteraksi dengan orang lain, serta bagaimana hal tersebut dapat membentuk pola pikir dan perilaku sosial di lingkungan sehari-hari.

Meningkatkan Pemahaman tentang Kognisi Sosial Remaja

Sosialisasi ini dimulai dengan pemaparan tentang kognisi sosial, yaitu bagaimana individu memproses, memahami dan menilai informasi sosial yang datang dari lingkungan sekitar. Dalam konteks remaja di panti asuhan, para mahasiswa menjelaskan bahwa emosi sangat mempengaruhi cara mereka berpikir tentang diri sendiri dan orang lain. Pembentukan kognisi sosial yang sehat sangat bergantung pada pemahaman emosi serta bagaimana emosi tersebut dikelola dalam interaksi sosial sehari-hari.

Salah satu mahasiswa yang juga berperan sebagai Ketua Pelaksana mengatakan “Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kognisi sosial anak-anak remaja, yaitu kemampuan mereka memahami dan berinteraksi dengan lingkungan sosial. Kami ingin mereka belajar pentingnya pengelolaaan emosional, nilai kerja sama, empati dan komunikasi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Materi ini diberikan dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh para remaja, melalui diskusi interaktif, tanya jawab dan games yang melibatkan remaja yang hadir serta mahasiswa yang menyelenggarakan acara tersebut.

“Melalui permainan kelompok, kami mencoba mengajarkan mereka cara bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain.  Seperti games self mirror dan pesan berantai. Kami membahas mengani implementasi kognisi sosial di panti asuhan yang baik seperti regulasi emosi dalam interaksi sosial. Anak-anak sangat aktif bahkan ada yang bercerita mengenai interaksi yang terjalin di panti asuhan tersebut”, ujarnya

Emosi dan Kognisi Sosial: Pengaruh dalam Interaksi Sehari-hari

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah bagaimana emosi dapat memengaruhi persepsi dan interaksi sosial remaja. Para mahasiswa menjelaskan bahwa remaja yang mampu mengenali dan mengelola emosinya cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam berempati, berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok. Sebaliknya, remaja yang kesulitan mengelola emosi dapat menghadapi kesulitan berinteraksi dengan orang lain, yang dapat memengaruhi hubungan sosial mereka.

Sosialisasi ini juga mengedukasi para remaja tentang pentingnya dukungan sosial dalam proses pembentukan emosi yang sehat. Di dalam lingkungan panti asuhan, remaja sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola perasaan karena keterbatasan figur orang tua. Oleh karena itu, dukungan dari teman sebaya dan pengasuh di panti asuhan menjadi sangat penting.

Harapan dan Dampak Kegiatan

Kegiatan ini mendapat respon positif dari remaja di Panti Asuhan Aisyiyah Lubuk Begalung. Beberapa peserta mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih memahami bagaimana emosi mereka berperan dalam interaksi sosial dan bagaimana cara yang lebih baik untuk mengelola perasaan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi mahasiswa Psikologi UPI YPTK Padang, kegiatan ini juga menjadi kesempatan baik untuk menjalankan salah satu poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu tentang pengabdian kepada masyarakat melalui tugas yang diberikan oleh Ifani Candra, S.Psi, MM, M.Psi sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi Sosial. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara universitas dengan masyarakat, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental remaja di lingkungan panti asuhan.

Lebih lanjut, Ketua Pelaksana mengucapkan rasa terima kasih atas partisipasi anak-anak di panti asuhan yang disebutnya sebagai “adik-adik”. Harapannya “adik-adik” yang hadir lebih dapat memahami bahwa pengelolaan emosional yang baik dalam interaksi sosial bisa menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan di masa depan. “Melalui kegiatan ini, kami mencoba membangun dasar pemahaman tersebut,” tutupnya.

Bagikan:

Iklan