Fenomenan Abrasi di PPU Ancam Pemakaman di Kelurahan Tanjung Tengah

PENAJAM, Infobanua.co.id, – Fenomena abrasi tidak hanya mengancam pengikisan bibir pantai di Kelurahan Tanjung Tengah Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara melainkan juga nyaris mengancam Tempat Pemakaman Umum (TPU) wilayah RT 03.
Berdasarkan data dari Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), daratan yang hilang akibat abrasi mencapai 80 meter dari garis pantai awal, dengan perkiraan pengikisan sekitar 10 meter setiap tahunnya. Fenomena tersebut telah terjadi sejak 2016 lalu.
Ariana Nur salah satu Ketua RT 07 kepada wartawan Infobanua.co.id mengatakan bahwa wilayahnya menjadi yang paling terdampak dikarenakan terjangan gelombang air laut yang cukup besar terus mengikis sepanjang pesisir pantai terlebih wilayahnya juga langsung berdekatan Sungai Muara Tunan.
Selain itu RT lain juga merasakan dampaknya seperti RT 03 mengalami banjir rob hingga masuk ke pelataran rumah warga, sedangkan di RT 05 air laut menggenangi bagian bawah rumah meskipun rumah warga didaerah tersebut tinggi.
“Sejauh ini, yang menjadi penahan abrasi hanya pohon kelapa. Tapi pohon kelapa itu pun hanya bertahan beberapa tahun saja, ujung-ujungnya juga hilang,” tuturnya. Rabu(05/02/2025).
Terpisah , saat ditemui Lurah Tanjung Tengah Asis Wibowo akan koordinasi dengan pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU berencana akan membangun pemecah ombak sepanjang satu kilometer di RT 07, dari Pantai Corong hingga Muara Tunan.
Lanjutnya, kedepannya pemecah ombak ini akan terus ditambah hingga tiga kilometer menuju perbatasan Kelurahan Salo Loang.
Tambahnya, saat ini DPUPR PPU bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU sedang mempercepat proses penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) sebelum diajukan ke tingkat provinsi.
“Setelah pemecah ombak terpasang, kami juga berencana menanam sebanyak 5.000 pohon mangrove di RT 07 Sungai Muara Tunan sebagai upaya mitigasi abrasi dan pemulihan lingkungan,” tandasnya. (is/ib)