Gubernur Kalsel Resmi Buka Rakor Teknis Perindustrian 2025 di Banjarmasin

Banjarmasin, infobanua.co.id – Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, melalui Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel, Abdul Rahim, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Teknis Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025 yang berlangsung di Victoria River View Hotel Banjarmasin pada Sabtu (15/2) pagi.
Rakor kali ini mengusung tema “Pertumbuhan Ekonomi Melalui Hilirisasi dan Industrialisasi yang Berkelanjutan,” dengan tujuan utama untuk menyinkronkan, menyelaraskan, dan membangun sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten/kota dalam upaya mengembangkan sektor industri di Kalimantan Selatan.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Abdul Rahim, Gubernur Kalsel, H. Muhidin, menegaskan bahwa Rakor ini merupakan langkah strategis untuk memastikan pembangunan industri yang berkelanjutan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. “Rakor ini menjadi momentum penting untuk menyusun kebijakan yang berpihak pada kemajuan industri di Kalimantan Selatan,” ujar Gubernur dalam sambutannya.
Salah satu topik utama yang dibahas dalam Rakor adalah hilirisasi industri yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dan memperkuat daya saing industri di pasar domestik maupun internasional. Rakor juga menyoroti pentingnya percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi serta mempercepat pemerataan pembangunan.
“Dengan adanya KEK, kita ingin membuka peluang investasi yang lebih luas serta menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ungkap Abdul Rahim.
Selain itu, Rakor juga membahas pengembangan industri halal yang menjadi perhatian utama pemerintah. Kalsel menargetkan agar seluruh produk industri di wilayah ini sudah bersertifikat halal pada tahun 2026. “Untuk memastikan produk kita dapat bersaing di pasar internasional, kita harus tahu dengan jelas bahan baku mana saja yang perlu disertifikasi halal. Ini adalah langkah penting dalam membuka peluang pasar yang lebih luas,” tambah Abdul Rahim.
Abdul Rahim juga menekankan pentingnya kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam mendukung pengembangan industri di Kalimantan Selatan. Ia menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah dan pelaku industri sangat penting agar kebijakan yang diterapkan benar-benar berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sinergi antara pemerintah dan pelaku industri sangat penting agar kebijakan yang kita buat benar-benar berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Abdul Rahim.
Ia berharap Rakor ini dapat menghasilkan rumusan kebijakan industri yang dapat diterapkan secara efektif untuk pembangunan yang berkelanjutan. “Mari kita satukan tekad dan semangat untuk membangun Kalimantan Selatan yang lebih bersinar,” tutupnya.
Fad/IB