Mobil Siaga Desa yang Memuat Petaka

Nganjuk, infobanua.co.id – Seperti yang dibicarakan dikalangan umum keberadaan mobil siaga desa yang berada di Kabupaten Nganjuk menjadi obyek lidik Aparat Penegak Hukum (APH),pasalnya pengadaan mobil tersebut dilakukan oleh Kepala Desa (kades) melalui Penanggungjawab Kegiatan (PK) nya yang dipastikan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang berasal dari Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten.

Sebagian Kades (tidak mau disebutkan namanya) yang berada di wilayah Kecamatan Loceret,saat dikonfirmasi awak media pihaknya menerangkan bahwa pihaknya sudah memenuhi panggilan polisi terkait pengadaan mobil siaga desa dan juga sudah menyerahkan berkas-berkas juga bukti pengembalian uang pembelian.

“Kami telah memenuhi panggilan polisi dan kami serahkan berkas termasuk bukti pengembalian uang sisa dari pembelian mobil dan pengembalian sisa itu tidak melalui musyawarah desa,” jelasnya.

Dijelaskan juga saat itu rekening desa sudah menerima transfer dari program Bantuan Keuangan (BK), selang waktu satu bulan mobil sudah datang dan harus dibayar transfer ke dealer.Dan jika sisa uang pembelian tidak segera dikembalikan pihaknya di ultimatum alias diancam oleh oknum pejabat teras Pemerintah Daerah (Pemda) dengan dipanggil pihak Kejaksaan. dengan setelah.

“Sedangkan sisanya harus segera dikembalikan dan jika sisa uang tidak dikembalikan, kami mendapat ultimatum oleh oknum pejabat teras Pemda Kabupaten,” imbuhnya.

Masih dalam keterangan Kepala Desa,bahwa Bantuan Keuangan (BK) dari Kabupaten masuk ke dalam APBDes sesuai dengan perencanaan yang pasti,serta sisa belanja tersebut masuk ke Silpa yang kemudian APBDes perubahan program ini,begitu ada sisa segera di kirim/transfer ke rekening yang telah ditentukan dari pihak dinas terkait.

Selain itu,Kades yang berada di wilayah Kecamatan Loceret mengatakan untuk pengadaan branding mobil siaga,pihaknya tak begitu jelas,yang jelas 219 juta untuk pengadaan mobil,21juta biaya balik nama pajak dan sisa 30 juta yang sudah dikembalikan oleh pihaknya dan kabarnya juga sudah ada yang di tahan,” tandas kepala desa saat di ruang kerja yang di dampingi ketua BPD pada, Selasa (18/2025).

(prs)