Keprihatinan Terhadap Pembangunan PLBN Sebatik yang Belum Berfungsi

Nunukan, infobanua.co.id – Keprihatinan terhadap pembangunan Pas Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik terus mengemuka. PLBN yang menghabiskan anggaran negara ratusan milyar ini, meski telah diresmikan oleh pemerintah pusat secara virtual pada Oktober 2024, hingga kini belum berfungsi sebagaimana mestinya.
H. Herman Baco, SE.MM, tokoh masyarakat Sebatik dan pemilik Supermarket Kebalen Jaya Sebatik, menyatakan keprihatinannya terkait ketidakberfungsian PLBN Sebatik, yang seharusnya dapat menjadi penggerak perekonomian daerah. Menurutnya, PLBN yang sudah dibangun dengan biaya besar tersebut belum memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Sebatik.
“Kami sangat prihatin atas dibangunnya PLBN ini yang hingga saat ini belum berfungsi dengan baik. Kami berharap, Bupati Nunukan dan Gubernur Kalimantan Utara yang baru dilantik pada 20 Februari 2025 dapat segera berkoordinasi dengan pihak Dirjen Perhubungan Laut, Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP), serta kementerian terkait untuk memastikan bahwa fasilitas ini tidak menjadi mubazir,” ungkap Herman.
Ia menambahkan bahwa jika PLBN Sebatik difungsikan dengan baik, perekonomian daerah akan segera bergerak. Kehadiran PLBN di Sebatik akan menarik lebih banyak investor untuk masuk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Herman juga menyoroti beberapa kendala yang menghambat potensi pengembangan di Pulau Sebatik, seperti masalah kelistrikan dan ketersediaan air bersih. Menurutnya, meskipun banyak investor yang berminat untuk berinvestasi di Sebatik, masalah kelistrikan dan air bersih menjadi kendala utama.
“Sebatik sudah saatnya memiliki pabrik pengolahan minyak sawit dan pabrik pengolahan rumput laut, yang saat ini sedang menjadi primadona di Kabupaten Nunukan. Namun, semua itu membutuhkan pasokan listrik yang besar. Begitu juga dengan air bersih, yang sangat vital bagi kelangsungan hidup dan industri di daerah ini,” jelas Herman.
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan pabrik pengolahan ikan dan pabrik es di Sebatik membutuhkan listrik yang memadai untuk mendukung industri yang berkembang di daerah tersebut.
Sebagai warga Sebatik, Herman mengimbau kepada pemimpin baru Kabupaten Nunukan, H. Irwan Sabri, SE, dan Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal Paliwang, SH, untuk segera bekerja sama dalam membangun perekonomian di kawasan perbatasan ini. Ia juga menekankan pentingnya melibatkan sektor swasta dalam penggerakan ekonomi daerah.
“Pembangunan perbatasan tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah. Kami berharap Bupati dan Gubernur bekerja sama dengan pihak swasta untuk mempercepat pembangunan dan menghidupkan kembali Perusahaan Daerah (Perusda),” ujar Herman.
Sementara itu, Hj. Nursan, SH, tokoh masyarakat yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Nunukan, turut mengungkapkan keprihatinannya terhadap pembangunan PLBN Sebatik. Menurut Nursan, meskipun PLBN tersebut merupakan fasilitas yang dibanggakan oleh warga Nunukan dan Sebatik, hingga saat ini fasilitas tersebut belum berfungsi sebagai pelabuhan antarnegara seperti yang diharapkan.
“Sebagai warga Sebatik, kami sangat bangga dengan adanya fasilitas PLBN yang dibangun oleh negara. Namun, hingga saat ini, PLBN tersebut belum memberikan manfaat nyata bagi kami. Bangunan yang megah dan menelan biaya besar ini belum bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” ujar Nursan.
Ia juga mengingatkan pemerintah untuk segera melakukan koordinasi dengan kementerian terkait dan BNPP agar PLBN ini bisa segera difungsikan, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat perbatasan.
Camat Sebatik Utara, H. Zulkifli, juga menyampaikan keprihatinannya mengenai belum berfungsinya PLBN Sebatik yang telah dibangun dua tahun lalu. Zulkifli mengungkapkan bahwa ia telah menyampaikan hal ini kepada Bupati Nunukan H. Irwan Sabri sebelum pelantikannya, dengan harapan pemerintah dapat segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar masalah ini dapat segera diatasi.
“PLBN Sebatik sudah dibangun dua tahun lalu, namun hingga kini belum dioperasikan. Kami sudah menyampaikan hal ini kepada Bupati Nunukan untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur Kalimantan Utara dan kementerian terkait agar masalah ini dapat segera diselesaikan,” kata Zulkifli.
Pembangunan PLBN Sebatik yang terbengkalai dan belum berfungsi dengan baik menjadi perhatian serius dari masyarakat setempat. Warga berharap agar pemerintah daerah, baik Kabupaten Nunukan maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, segera mengambil langkah konkret untuk memastikan fasilitas tersebut dapat beroperasi dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan perekonomian di kawasan perbatasan.
Yuspal/IB