infobanua.co.id
Beranda Nunukan Herman Baco: Sawit Jadi Primadona Ekonomi Pulau Sebatik, Ini Harapan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Herman Baco: Sawit Jadi Primadona Ekonomi Pulau Sebatik, Ini Harapan untuk Pembangunan Berkelanjutan

H.Herman Baco,SE.MM Pemilik Supermaket Kebalen Jaya Group

Nunukan, infobanua.co.id – H. Herman Baco, SE.MM, seorang pengusaha dan pemilik kebun sawit di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, mengungkapkan bahwa perkembangan industri kelapa sawit di wilayah tersebut sangat menggembirakan. Menurutnya, sawit telah menjadi primadona yang mendukung perekonomian masyarakat Pulau Sebatik, bahkan mengalirkan keuntungan yang signifikan.

H. Herman Baco menilai bahwa sektor kelapa sawit telah membantu masyarakat, terutama petani, dengan adanya pasar yang terbuka baik di dalam negeri melalui Seimenggaris, maupun di luar negeri ke Tawau, Sabah, Malaysia. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar hasil sawit yang diproduksi di Pulau Sebatik dijual ke Tawau, karena Malaysia memiliki kelebihan dalam penampungan hasil sawit yang tidak memenuhi standar pasar domestik.

“Alasan mengapa sebagian besar dijual ke Malaysia, karena Malaysia bisa menampung hasil sawit yang kualitasnya kurang baik, sementara yang bagus kita jual ke Seimenggaris,” ujar H. Herman. Ia juga menambahkan bahwa ketika pabrik di Bambangan berhenti beroperasi beberapa tahun lalu, kerjasama dengan negara tetangga menjadi sangat penting untuk menjaga kelancaran pemasaran hasil sawit.

Herman Baco berharap hubungan baik antara Sebatik dan Tawau tetap terjaga. “Kami terus menjaga hubungan baik dengan Tawau, karena jika hubungan ini putus, maka akan sulit bagi kami untuk menjual hasil sawit. Oleh karena itu, meski ada pabrik yang beroperasi di Bambangan, kami tetap berharap kerjasama dengan Malaysia berjalan lancar,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai pilihan antara berkebun sawit atau menjadi nelayan atau pembudidaya rumput laut, H. Herman menyatakan bahwa berkebun sawit jauh lebih menguntungkan dan berjangka panjang. Ia melihat bahwa hampir 35% masyarakat Sebatik telah terlibat dalam usaha perkebunan sawit, yang secara signifikan meningkatkan ekonomi mereka.

“Ekonomi masyarakat Sebatik jauh lebih baik dibandingkan dengan di Nunukan, dan sawit menjadi salah satu penopang utama perekonomian di sini. Nelayan dan rumput laut tidak terlalu menguntungkan, harga rumput laut pun anjlok dari Rp35.000 per kilo menjadi sekitar Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilo,” paparnya.

Ia juga menekankan bahwa meskipun harga kelapa sawit terkadang turun, usaha ini tetap menjadi pilihan yang menjanjikan untuk masa depan. “Sawit adalah investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Saya selalu mengatakan bahwa jika ingin masa depan yang lebih cerah, tanamlah sawit,” jelas H. Herman.

Mengenai perkembangan industri sawit di Pulau Sebatik, H. Herman mengungkapkan bahwa ada rencana untuk membangun pabrik kelapa sawit di Pulau Sebatik. Namun, masalahnya terletak pada terbatasnya lahan yang memenuhi persyaratan untuk pendirian pabrik tersebut. “Dulu waktu PT Sempurna beroperasi di Bambangan, pabrik tersebut tidak dapat bertahan karena keterbatasan lahan sawit yang tersedia. Namun, sekarang situasinya sudah berbeda, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak mendirikan pabrik,” ujarnya.

Herman juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah agar pabrik sawit bisa beroperasi kembali. “Banyak investor yang tertarik untuk melanjutkan operasional pabrik yang sempat terhenti. Mudah-mudahan pemerintah dapat membantu agar pabrik ini bisa kembali beroperasi, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” harapnya.

H. Herman juga memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah, khususnya kepada H. Suardi, dalam upaya mendukung perkembangan industri sawit di Pulau Sebatik dan Nunukan. Ia mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan, seperti subsidi angkutan dan bantuan untuk sopir yang membantu pengangkutan hasil sawit.

“Saya sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh H. Suardi. Semua langkah yang dilakukan sangat membantu masyarakat, terutama dalam memastikan hasil sawit bisa dipasarkan dengan harga yang baik,” katanya.

Ia berharap agar pemerintah dapat terus mendorong pengembangan industri kelapa sawit di daerah ini, dengan memastikan adanya pabrik yang dapat menampung hasil sawit dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.

H. Herman Baco, sebagai pengusaha sawit di Pulau Sebatik, terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Ia berharap agar kerjasama dengan Malaysia tetap terjalin dengan baik, dan pemerintah daerah dapat segera menemukan solusi untuk mendirikan pabrik sawit di Pulau Sebatik. Bagi H. Herman, sawit adalah masa depan yang cerah, yang dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

Yuspal/IB

Bagikan:

Iklan