Gat Khaleb anggota DPRD Nunukan asal Krayan dari Partai Demokrat
Nunukan, infobanua.co.id – Gat Khaleb A., anggota DPRD Nunukan dua periode dari Fraksi Demokrat, menyuarakan curahan hatinya mewakili masyarakat Krayan, wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan rasa kecewa dan putus asa terhadap ketidakhadiran nyata negara di tanah kelahirannya.
“Kami, masyarakat Krayan, masih hidup. Kami punya anak cucu, dan kami harus bertahan. Tidak ada pilihan lain selain berjuang agar tetap hidup,” ujarnya dengan nada getir.
Menurut Gat Khaleb, sudah puluhan tahun masyarakat Krayan menunggu kehadiran nyata negara. Namun janji-janji tinggal janji. Bahkan setelah kunjungan Presiden Joko Widodo pada tahun 2023, yang kala itu datang bersama Panglima TNI dan sejumlah menteri, tidak ada tindak lanjut berarti yang dirasakan masyarakat.
“Kunjungan Presiden hanya menjadi catatan manis dalam sejarah Krayan, bukan titik awal pembangunan,” tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa berbagai curahan dan keluhan telah disampaikan ke para petinggi negara, namun tak pernah benar-benar didengar.
“Mereka punya mata dan telinga, punya akal budi juga. Tapi sayangnya, tidak punya hati. Belas kasihan terlalu mahal untuk hati yang haus akan kekuasaan,” katanya.
Dalam nada lirih, Gat Khaleb mengungkapkan bahwa masyarakat Krayan merasa seperti hanya dijadikan komoditas politik yang dimunculkan saat musim kampanye tiba.
“Negara seolah lupa bahwa kami masih hidup. Mungkin kami sengaja dibiarkan menderita, karena kemiskinan itu penting bagi kelangsungan kekuasaan. Begitulah teori politik bersabda,” sindirnya.
Meski hidup dalam keterbatasan di wilayah perbatasan, ia menegaskan bahwa masyarakat Krayan tidak kehilangan semangat dan harga diri.
“Kami hanya miskin secara materi, tapi hati kami masih bersih. Karena itulah kami bisa merasa cemburu. Cemburu pada saudara-saudara kami di daerah lain yang hidup makmur. Kata ‘sejahtera’ itu kami tahu hanya dari tulisan di UUD 1945. Belum pernah merasakannya.”
Gat Khaleb juga menyinggung para elite politik yang sudah mulai sibuk memikirkan Pemilu 2029, meski belum genap satu tahun menjabat dan belum menunjukkan kerja nyata bagi rakyat.
“Rakyat dibiarkan menderita, sementara elite sudah sibuk urus kepentingan politik. Kami ini bagaimana?” ujarnya.
Mengakhiri curhatnya, Gat Khaleb mengatakan bahwa berbicara dan menulis adalah satu-satunya cara yang ia punya untuk bertahan dari penderitaan panjang.
“Maaf kalau saya salah menulis. Tapi saya hanya ingin didengar. Karena kami tidak minta banyak, hanya ingin hidup layak, seperti rakyat Indonesia lainnya.”
Yuspal/IB
Kapuas, infobanua.co.id – Tim Resmob Polres Kapuas berhasil mengamankan seorang pria berinisial J (61), pelaku…
Jatiluhur, infobanua.co.id – Program pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis yang diselenggarakan oleh Puskesmas Jatiluhur, Purwakarta,…
Medan, 23 April 2025 – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 1 turut ambil…
Dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan di sektor industri, Energy Academy kembali menyelenggarakan Pelatihan PPPA…
Langkat, infobanua.co.id - Bupati Langkat, H. Syah Afandin, yang diwakili oleh Wakil Bupati Tiorita Surbakti,…
Jakarta, infobanua.co.id- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Barito Kuala Hery Sasmita bersama…