infobanua.co.id
Beranda Barito Kuala Pemkab Barito Kuala Fokus Tangani Banjir Jejangkit Lewat Kolaborasi Pentahelix

Pemkab Barito Kuala Fokus Tangani Banjir Jejangkit Lewat Kolaborasi Pentahelix

Jejangkit, infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) terus bergerak cepat menangani dampak banjir di Kecamatan Jejangkit. Lewat pendekatan kolaboratif pentahelix yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media, berbagai langkah strategis telah disusun untuk penanganan dan pencegahan banjir berkelanjutan.

Sebagai langkah awal, Pemkab Batola mengalokasikan dana Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp800 juta untuk rehabilitasi saluran Ray 7 tembus Ray 1 sepanjang 11,5 km. Rehabilitasi ini ditujukan untuk mengurangi genangan air di wilayah terdampak.

Dalam rapat koordinasi bersama perwakilan warga dan perusahaan sawit, Bupati Batola H. Bahrul Ilmi memaparkan sejumlah langkah lanjutan, di antaranya:

  • Pengajuan permohonan normalisasi Sungai Bamban, Sungai Rumbia, dan Sungai Rasau ke Pemprov Kalsel.

  • Realokasi anggaran senilai Rp3,3 miliar untuk penanganan saluran banjir Jejangkit.

  • Keterlibatan perusahaan swasta dalam normalisasi saluran Ray 21–Ray 3.

  • Kolaborasi dengan akademisi untuk melakukan kajian teknis dan solusi jangka panjang.

Masyarakat juga terlibat aktif dengan melakukan gotong royong serta urunan pembelian batu untuk pengerasan jalan. Sementara media berperan memantau proyek fisik dan memastikan pembangunan berjalan sesuai standar.

Sejumlah kegiatan infrastruktur juga telah dilakukan sejak 2023 hingga 2024, seperti:

  • Rehabilitasi dan normalisasi saluran sepanjang lebih dari 50 km di berbagai titik.

  • Pemeliharaan dan peningkatan jalan strategis seperti ruas Sei Bamban–Jejangkit dan Jejangkit Muara–Jejangkit Timur dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp8,5 miliar.

  • Pembangunan tanggul Sungai Alalak oleh BWSK III.

Untuk tahun 2025, Pemkab Batola merancang beberapa langkah prioritas, termasuk:

  • Rehabilitasi lanjutan saluran-saluran strategis.

  • Usulan normalisasi saluran kewenangan provinsi sepanjang ±40 km.

  • Kesepakatan kerjasama swasta dalam normalisasi Sungai Rumbia dan Sungai Habaya.

“Prioritas utama kami adalah mencegah banjir kembali terjadi. Jika tidak, maka perbaikan jalan pun akan sia-sia. Kami akan fokus pada saluran kewenangan kabupaten dan jika perlu, membuat saluran baru,” tegas Bupati H. Bahrul Ilmi.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi pentahelix menjadi kunci percepatan pemulihan dan penguatan ketahanan masyarakat. Harapannya, masyarakat Jejangkit dapat segera bangkit dan hidup lebih sejahtera melalui semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor.

(hersas)

Bagikan:

Iklan