Naik Trail, Mentan Panen Raya di Handil Mesjid
* Gubernur dan Bupati Terima Penghargaan Stok Pangan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya di Handil Mesjid, Desa Anjir Pasar Lama, Kecamatan Anjir Pasar, Barito Kuala (Batola), Senin (31/8/2020).
Untuk mencapai lokasi, Mentan bersama Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor dengan mengendarai sendiri trail.
Kehadiran Gubernur disambut Bupati Batola Hj Noormiliyani AS dan para anggota forkopimda serta dinas/instansi terkait dari Provinsi Kalsel maupun Kabupaten Batola.
Panen raya yang dilakukan di lokasi optimasi lahan milik Gapoktan Harapan Maju ini Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur didampingi Bupati Hj Noormiliyani, para anggota forkopimda, dan dinas terkait dengan menggunakan 2 buah Combine Harvester.
Selain panen raya, kehadiran Mentan juga dirangkai sejumlah penyerahan bantuan baik kepada Pemprov Kalsel, Kabupaten Batola, maupun kabupaten lainnya di Kalsel. Sementara khusus terhadap Gapoktan Harapan Maju Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor memberikan 1 unit Traktor roda 4 ditambah bantuan 1 Unit handtraktor dari Bupati Batola.
Acara juga dirangkai penandatanganan deklarasi dukungan bersama pemanfaatan kawasan pertanian di Kabupaten Barito Kuala melalui Optimalisasi Lahan Produksi Padi Dalam Pengembangan Food Estate Berbasis Korporasi Petani Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Rantai Pasok dan Ketahanan Pangan.
Deklarasi yang dilaksanakan di hadapan Mentan Syahrul Yasin Limpo ini melibatkan Dirjen Tanaman Pangan, Kepala Dinas TPH Provinsi Kalsel, Distan TPH Batola, BNI, Bank Mandiri, BRI, Bank Kalsel, Pertani, Pusri, dan Jasindo.
Di kesempatan panen ini pula, Mentan memberikan penghargaan atas pengamanan Stock Pangan Selama Pandemi Covid-19 kepada Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dan Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.
Dalam arahannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional dan calon penyangga pangan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, Kalimantan Selatan diminta meningkatkan produksi beras dari tahun ke tahun.
Caranya dengan mengolah lahan dan penggunaan varietas hibrida untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi selain juga menggunakan varietas lokal serta varietas unggul.
Ia menerangkan, Kementerian Pertanian RI terus berupaya meningkatkan produksi pangan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian salah satunya dengan optimasi lahan rawa.
Melalui program optimasi lahan rawa diharapkan terjadi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) serta peningkatan produktivitas yang akan berkontribusi pada ketersediaan stok pangan nasional.
Dengan perbaikan sistem tata kelola air, rehabilitasi irigasi, serta peningkatan kualitas kesuburan lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan.
Syarul Yasin Limpo mengatakan, dari laporan yang ia diterima, Pemprov Kalsel menjanjikan pembukaan 50 ribu hektar area pertanian yang baru. Menurutnya, Pemerintah Pusat jauh-jauh hari sudah mempersiapkan Kalimantan Selatan sebagai daerah penyangga pangan nasional, selain Kalimantan Tengah.
Menjawab tantangan dari Menteri Pertanian, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, mengungkapkan bahwa provinsi ini selalu siap menjadi daerah lumbung pangan nasional.
“Sampai Agustus ini, kita sudah produksi 1,4 juta lebih gabah kering giling dari target 1,7 juta ton pada akhir tahun,” ungkap gubernur yang akrab disapa Paman Birin.
Dengan kerja keras, keseriusan dan kesungguhan para sahabat petani dalam menggarap lahan, ia optimis target produksi beras tahun ini tercapai. Bahkan bisa melebihi target yang ada yang tentunya melalui dukungan Kementerian Pertanian salah satunya melalui Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani).
Apalagi, lanjutnya, padi tumbuh dengan sangat baik karena didukung cuaca yang baik serta minimnya serangan hama.
“Kita ikut memanen seperti di Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala yang hasilnya alhamdulillah sangat baik,” ucapnya.
Humpro Batola/IB