infobanua.co.id
Beranda BANJARMASIN Melalui Virtual Zoom Dinas Pariwasata Kalsel Canangkan Pariwisata Kalsel Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru

Melalui Virtual Zoom Dinas Pariwasata Kalsel Canangkan Pariwisata Kalsel Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru

BANJARMASIN, infobanua.co.id – Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak oleh pandemi covid 19 selama pandemi yang terjadi sejak Maret lalu masyarakat diminta dan melakukan aktivitasnya di rumah saja mulai dari bekerja, sekolah Oma belanja serta menghindari kerumunan dan kegiatan yang mengundang banyak masa semua Denti kan untuk sementara waktu

Hal ini membuat pusat-pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan hiburan perhotelan dan tempat-tempat pariwisata Menjadi sepi akan ditutup sebagai upaya pemerintah mengurangi penyebaran covid-19

Penutupan tempat pariwisata berdampak pada pelaku di Industri pariwisata termasuk hotel, restoran, transportasi, ekonomi hingga non formal yang banyak mengambil kebijakan untuk rumahkan para pekerjanya

Perekonomian Ami penurunan dengan banyaknya PHK yang menyebabkan daya beli masyarakat secara otomatis Mengalami penurunan juga untuk itu, pemerintah menilai bahwa sektor pariwisata harus bangkit dan menerapkan adaptasi Kebiasaan Baru

Karena pertemuan secara tatap muka dengan jumlah orang banyak belum diperbolehkan, maka Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan akhirnya melaksanakan webinar dengan menggunakan aplikasi Zoom meeting bertema “pariwisata Kalimantan Selatan bergerak dengan adaptasi Kebiasaan Baru”

Melalui webinar yang digelar hari ini Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan berupaya mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama berdiskusi mencari solusi untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta melakukan eksplorasi potensi kerjasama untuk kembali menumbuhkan perekonomian daerah yang sempat terpuruk

Tujuan tak lain untuk mendapatkan banyak informasi dan masukan dari seluruh stakeholder sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga didapatkan strategi dan tata kelola sesuai dengan AKB di tengah pandemi covid 19 untuk pemulihan dan pengembangan serta eksplorasi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif guna menumbuh perekonomian dan menyerap kembali tenaga kerja

Pada kegiatan ini turut hadir juga Nia niscaya, SH, Emba selaku Deputi bidang pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Muhammad Syarifudinn, M.pd selaku kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan yang menjabat sekarang sebagai PLT ketua DPD Association of the Indonesia tours and Travel agencies. Kalimantan Selatan yang diwakili Dewi family, serta Ahmad hipni Nur selaku kepala bidang rehabilitasi dan rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pantai Selatan, yang memberikan pemanfaatan terkait sejumlah materi

” pandemi Corona telah memberikan dampak negatif terhadap pariwisata, untuk itu telah dilakukan sosialisasi Sapta Pesona di Kabupaten atau kota Di mana tempat wisata boleh buka setelah mendapatkan izin dari Satgas covid 19 masing-masing di 13 kabupaten kota”

Dengan harus mengikuti protokol kesehatan tutur Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Muhammad Syarifudin

Pemerintah Kalimantan Selatan menurutnya sudah merancang sejumlah strategi pemulihan pariwisata di daerah di masa adaptasi pesan baru yang tentunya mengedepankan ketatnya penerapan protokol kesehatan di tengah upaya membangun kembali serta contoh dan terpuruk khusus sektor pariwisata dan ekonomi kreatif

” pelaku pariwisata akan didorong untuk menjaga destinasi pariwisata nya dengan baik dan menjalani standar-standar yang telah ditetapkan, yaitu destinasi aman, destinasi sehat dan indah” paparnya wisatawan juga diwajibkan melaksanakan tiga hal utama yaitu memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak untuk mewujudkan program CHSE (clean, heality, safety and environment).

Hal itu juga dilakukan dengan mengedukasi masyarakat melalui berbagai media baik cetak dan elektronik serta melalui media sosial ini juga akan terjadi saling tukar informasi atau urun rembuk atau koordinasi yang diharapkan hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan. Untuk menetapkan langkah-langkah strategis yang perlu diambil dalam rangka menghidupkan kembali kegiatan kegiatan terkait kepariwisataan di Kalimantan Selatan dalam masa AKB.

Di sisi lain, ASITA Kalsel juga nama farkan pihaknya melakukan pendekatan dengan memastikan bahwa setiap protokol yang ditetapkan di perusahaan penyedia jasa pariwisata lebih fokus pada kesehatan kebersihan dan pengurangan kontak fisik yang dibutuhkan ketahuan dan dapat memberikan pengalaman berwisata yang aman.

“ASITA seluruh anggota dalam usaha menghidupkan pariwisata di masa pandemi saat ini” ungkapnya

Tujuannya tak lain agar geliat pariwisata di Kalimantan Selatan kembali tumbuh meskipun harus ada penyesuaian yang dilakukan oleh wisatawan dan juga penyedia jasa kepariwisataan.

Salah satu yang dilakukan juga dengan menerapkan protokol kesehatan terhadap tenaga kerja di tempat usaha kepariwisataan, yang diantaranya dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh pekerja dan pengunjung.

” termasuk pula menyediakan sarana cuci tangan atau hand sanitizer di tiap sudut yang terlihat, serta melakukan pembersihan area 4 jam dalam sehari” pungkasnya.

febri

Bagikan:

Iklan