infobanua.co.id
Beranda TAPIN Pernikahan Dini di Tapin Masih Tinggi

Pernikahan Dini di Tapin Masih Tinggi

RANTAU,- DPD KNPI Kalimantan Selatan menyoroti indeks pembangunan pemuda di Kalsel yang masih menjadi permasalahan dan perlu peran pemuda sebagai agen perubahan dan berada di garda depan bersama pemerintah daerah untuk menekan hal tersebut.

Bupati Tapin, HM.Arifin menanggapi pernyataan ketua DPD KNPI Provinsi Kalsel terkait Indeks Pembangunan Pemuda terutama pada persoalan pernikahan dini di Banua.

Bupati Tapin mengatakan, “persoalan pernikahan dini daerah kita tinggi. Namun karena bergabung, jadi rendah.Besar dari bawah,”katanya.

Disini Bupati memberikan saran kepada anak-anaknya sebagai agent perubahan dalam membangun Rantau kedepan.
“Diperkecilkan atau rampingkan lagi dari awalnya membangun Banua menjadi membangun Rantau. Karena Pemuda di Rantau dinilai rata-rata sudah menampilkan kreasi yang terbaik dan berdaya saing dengan kota lainnya,”katanya.

Ketua DPD KNPI Provinsi Kalsel, Fajlul Rahman, SH, MH mengatakan kepada awak media bahwa Indeks Pembangunan Pemuda di Kalsel berdasarkan penelitian masih rendah dari beberapa aspek.

Pertama, minat pemuda dalam hal berorganisasi. Jadi solusinya, organisasi kita bisa memberi pengaruh positif agar pemuda bisa tertarik aktif bergabung di organisasi. Karena saat ini banyak pemuda yang kumpul nongkrong tanpa banyak manfaat, lain dengan berorganisasi pemuda bisa belajar organisasi, berkreasi dan bisa berprestasi.

Kedua, yang membuat nilai indek pemuda kita rendah itu dalam berperan di tengah masyarakat. Dalam artian, kita ada tapi tidak memiliki dampak. Oleh karena itu kita meminta para pemuda ini sebagai agent perubahan yang bisa menonjol di tengah masyarakatnya. Misalnya, aktif bergotong royong, tampil pada kegiatan keagamaan di masjid. Jangan yang tua-tua saja tampil sholat berjamaah di masjid, sementara pemudanya jarang.

Ketiga, indeks diperbaiki karena penilaian kita terhadap pernikahan dini terlalu tinggi dan Tapin termasuk penyumbang pernikahan dini terbanyak di Hulu Sungai ini. Jadi solusinya, perlu disadarkan secara dini, secara agama perlu diberi tahu, secara ekonomi perlu dibantu. Karena orang melakukan pernikahan dini ini justru karena faktor ekonomi rendah.

“Dampak karena pernikahan dini ini sangat banyak, mulai dari aspek biologis karena belum siap memiliki anak resiko anak terkena stunting dan lainnya. Karena itulah, ini menjadi peran banyak pihak pemuda dan pemerintah untuk bersama menekan jangan sampai terjadi penikahan dini,”katanya.

Reporter Nasrullah

Bagikan:

Iklan