infobanua.co.id
Beranda BANJAR Tekad Haniah, Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan untuk Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Tekad Haniah, Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan untuk Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

 

Pandemi Covid-19 memang memukul berbagai sektor kehidupan. Akan tetapi, Haniah, salah satu pedagang pasar terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar bertekad untuk tetap bertahan. Apalagi, dengan adanya bantuan Perahu Wakaf.

MARTAPURA – Saat Tim MRI-ACT Kalimantan Selatan menyambangi Desa Lok Baintan Luar, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar pada Rabu (8/12) sore, Haniah, salah satu pedagang pasar terapung yang merupakan salah satu penerima manfaat Perahu Wakaf bercerita, pada awal masa pandemi Covid-19, penjualannya menurun drastis. Bahkan, ia sempat putus asa, lantaran ia kesulitan membayar utang lantaran pendapatannya dari hasil berjualan menurun drastis.

“Ditambah lagi waktu itu kami terkena musibah. Saat itu, suami menabrak orang dan diharuskan mengganti kendaraan juga pengobatannya. Di masa-masa itu, benar-benar sangat berdampak dengan perekonomian, bahkan tabungan pun sampai habis sehingga tidak balik modal dari hasil penjualan sembako ini,” tutur Haniah.

Namun demikian, dengan adanya Perahu Wakaf sangat membantu dirinya untuk mata pencahariannya. Dimana, perahu ini dapat memuat sembako yang biasa ia jual menjadi lebih banyak. Haniah memiliki tekad untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19, dengan tetap berjualan di pasar terapung dengan memanfaatkan Perahu Wakaf yang merupakan bantuan dari ACT Kalimantan Selatan.

Selain menjadi pedagang pasar terapung, Haniah juga berjualan hasil kebun. Setelah itu, ia berganti untuk menjual sembako. “Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil penjualan dan anak-anak bisa sekolah berikut jajannya. Sekarang masih belum bisa menabung dengan rutin setiap harinya, tetapi kalau panen buah musiman Alhamdulillah bisa disisihkan untuk ditabung dari hasil penjualannya,” imbuh Haniah.

Sementara itu, Kepala Cabang ACT Kalimantan Selatan Zainal Arifin mengatakan, Perahu Wakaf yang merupakan kolaborasi antara ACT Kalimantan Selatan bersama dengan Amanah Borneo Park, telah memberikan manfaat kepada pedagang pasar terapung yang telah menerima manfaat.

“Perahu Wakaf ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi penerima manfaat untuk dapat berjualan di pasar terapung. Kami ucapkan terimakasih kepada mitra dan para dermawan yang telah menyalurkan donasi terbaiknya,” kata Zainal.

Perahu Wakaf sendiri, merupakan program bantuan untuk pedagang pasar terapung dalam bentuk pendampingan masyarakat. Dimana melalui pendampingan tersebut diharapkan para pedagang pasar terapung bisa lebih mengembangkan potensi ekonominya.

“Pendampingan sudah mulai diinisiasi sejak September 2020 bekerjasama dengan MRI Banjarmasin,” pungkas Zainal. rel/ida

#satgascovid19#ingatpesanibu#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan#cucitanganpakaisabun#infobanua#dewanpers

Bagikan:

Iklan