Mengaku Orang Dekat Bupati Blitar Terpilih, Meneror Beberapa Pejabat Kab.Blitar
Blitar, Infobanua.co.id – Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih, Siti Syarifah-Rahmad Santoso akan dilantik di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jum’at 26 Pebruari 2021 besuk.
Namun baru-baru ini ada orang yang mengaku jika dirinya sebagai orang dekat Bupati Blitar terpilih, yang meresahkan para pejabat di Kabuparen Blitar.
Orang tersebut menelpon dan meneror para pejabat di beberapa Dinas dengan ancaman mutasi, jika tidak setia kepada Siti Syarifah atau yang biasa beken dipanggil Mak Rini.
Sehingga teror orang yang tidak dikenal itu malah memperkeruh situasi serta menodai kredibilitas Mak Rini.
Salah satu pejabat yang tidak mau disebut namanya mengaku resah karena orang tersebut menelepon dan mengaku orang dekat Mak Rini.
Dia mengaku ditugasi Mak Rini untuk menata kursi para Kepala Dinas, dan siap mengamankan Sekdin, para Kepala Dinas, Kabid, dan Kasi, yang setia kepada Kepala Daerah terpilih.
“Kami disuruh loyal, sebab kami sudah terbiasa setia kepada siapa pun yang jadi pemimpin daerah,” kata dia yang merupakan salah seorang Kepala Dinas yang akan pensiun dari PNS, Kamis, 25-02-2021.
Menurut dia, yang membuat resah yakni penelepon tersebut ujung-ujungnya minta uang. Jadi dia tidak sekadar menyuruh para pejabat agar patuh pada Bupati terpilih. Tapi juga diancam akan digeser dari jabatannya jika tidak mau mengeluarkan uang.
“Kami juga diajak ketemu, tapi kami sadar jika ujung-ujungnya minta pasti menyebutkan nominal uangnya. Karena Itu sudah disampaikan saat dalam percakapan di telepon,” jlentrehnya.
Ternyata tidak hanya satu dua pejabat yang sudah mendapat telpon dan teror dari orang tidak dikenal tersebut.
Bahkan ada pejabat yang sudah didatangi ke kantornya dengan modus yang sama.
“Katanya, jika ingin aman di posisinya, kami diminta merapat. Namun kami tidak melakukan, karena kami pasrah saja. Mau dipindah atau tetap di sini terserah,” ungkapnya.
Menanggapi berita tersebut, Mak Rini, mengatakan bahwa, dirinya tidak pernah memerintahkan kepada siapapun untuk bergerilya.
Mak Rini menilai itu hanya orang yang memanfaatkan keadaan menjelang pelantikan dirinya.
“Kami tegaskan, tidak ada orang yang kami perintahkan melakukan itu. Kalau ada orang seperti itu, jangan dihiraukan karena kami sudah bertemu dengan seluruh Kepala Dinas dan kami menghimbau agar tidak menanggapi isu murahan tersebut,” tegas Mak Rini.
Sementara Jaka Prasetia Koordinator LSM Gerakan Pembaharuan Indonesia, mengatakan bahwa, setiap kali ada pergantian Kepala Daerah, sering muncul penumpang gelap seperti itu. Biasa mengaku-ngaku sebagai orang dekat dan menakut-nakuti para pejabat.
“Bila pejabatnya takut, ajhirnya jadi korbannya. Tapi sekarang para Pejabat sudah pintar semua, tidak takut dengan teror seperti itu,” papar Jaka. (Eko.B).