infobanua.co.id
Beranda Blitar Takut Kegelapan Seorang Penderita Depresi di Blitar, Terjun Kesumur

Takut Kegelapan Seorang Penderita Depresi di Blitar, Terjun Kesumur

Blitar, Infobanua.co.id – Seorang penderita depresi, ditemuakan meninggal didalam Sumur. Pasalnya dia takut dalam kondisi gelap dan ketika listrik di rumah yang ditempatinya padam, dia lari terjun kedalam Sumur.

Kejadian ini terjadi di rumah S warga Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Korban berinisial GS (49), sudah dua tahun ini, bekerja membantu pekerjaan dan menjaga bengkel milik S.

GS biasanya tidur di depan bengkel. Sekitar pukul 01.00 WIB, tiba-tiba listrik di rumah S padam.

Kemudian S terbangun dan mencari GS yang tidak ada di tempat biasanya tidur. S khawatir, mengingat kondisi kejiwaan GS yang mengalami depresi.

Selanjutnya S mencari GS, saat melewati Sumur di bagian belakang rumahnya, S melihat sandal berwarna kuning milik GS mengapung di permukaan air sumur. Kekhawatiran S makin menjadi.

S menduga GS takut dan panik ketika listrik padam, dan lari terjun ke dalam Sumur.

“Khawatir GS tenggelam di sumur karena keterangannya depresi, biasanya takut didalam suasana gelap,” kata Kasubag Humas Polres Blitar, AKP Imam Subeqi, Minggu 04-04-2021.

Menurut Imam, selanjutnya S melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Talun. Bersama tim BPBD Kabupaten Blitar Polisek Talun menuju ke lokasi kejadian.

“Dan memang benar, petugas BPBD menemukan tubuh GS tenggelam di dalam sumur,” jlentrehnya.

Selanjutnya Imam menerangkan bahwa, dengan peralatan tangga dan tali pengaman, seorang petugas BPBD turun ke dalam Sumur yang berdiameter dua meter dan kedalaman sekitar delapan meter.

Proses pencarian jasad GS tidak berlangsung lama. Proses evakuasi pun dapat cepat dilakukan walaupun kondisi minim penerangan.

“Dari pemeriksaan luar tim medis, tidak menemukan luka, hanya luka bekas lebam di paha kiri berwarna kebiruan. Korban meninggal karena tenggelam,” ungkapnya.

Dari pihak keluarga korban tidak menghendaki autopsi, dan mereka membuat surat pernyataan di atas materai yang diketahui oleh pamong Desa setempat.

“Kemudian jasad korban diserahkan kepada keluarganya,” pungkasnya. (Eko.B). 

Bagikan:

Iklan